mobilinanews (Jakarta) - Volvo dilaporkan menghentikan pengiriman sedan mewah S90 di Amerika Serikat sebagai tanggapan terhadap perang dagang Presiden Trump.
Keputusan tarif Trump, mereka tujukan untuk mempertahankan tarif impor otomotif dan meningkatkan `pajak` pada barang-barang China menjadi total 145%.
Hal ini telah menghancurkan perkembangan sedan S90. Melansir laporan, Automotive News, mobil itu tidak akan lagi ditawarkan di Amerika Serikat setelah model tahun 2025. Hal ini kemungkinan karena hancurnya pasar sedan di Negeri Paman Sam. Volvo hanya menjual 377 unit di Amerika sejak awal tahun.
Itu angka yang menyedihkan, tetapi sebenarnya merupakan peningkatan 46,1% dari tahun 2024. Pelanggan hanya membeli 258 S90 dalam tiga bulan pertama tahun ini. Angka Q1 itu sangat buruk, S90 hanya mengalahkan penjualan C40 dan V90 Cross Country.
Mengingat penjualan yang lambat, tidak mengherankan bahwa Volvo akhirnya menghentikan model tersebut daripada berurusan dengan tarif. Keputusan ini dianggap rasional karena biaya tambahan kemungkinan akan membuat S90 semakin tidak menarik.
Sebagai informasi, model penyegaran S90 dijual dengan Harga mulai dari $58.300 dan dilengkapi dengan mesin empat silinder 2.0 liter dengan dua tenaga yang menghasilkan 295 hp (220 kW / 299 PS) dan torsi 310 lb-ft (420 Nm).
Mesin ini memungkinkan sedan berpenggerak semua roda ini berakselerasi dari 0-60 mph (0-96 km/jam) dalam 6,2 detik.
Bulan lalu, Volvo meluncurkan ES90 yang sepenuhnya bertenaga listrik, yang mengaburkan batas antara sedan, fastback, dan crossover. Mobil ini didasarkan pada platform SPA2 dan menawarkan dua paket baterai yang berbeda.
Pelanggan juga bisa mendapatkan varian berpenggerak roda belakang dan semua roda yang menghasilkan hingga 671 hp (500 kW / 680 PS) dan torsi 642 lb-ft (870 Nm).
Meskipun demikian,masih belum final, apakah ES90 akan ditawarkan di Amerika Serikat karena model tersebut dibuat di Tiongkok dan kemungkinan akan dikenai tarif yang sangat tinggi.
Kendaraan tersebut tersedia untuk dipesan di sejumlah negara Eropa dan mereka akan mencari pasar lain untuk dijual akhir tahun ini dan hingga 2026.