mobilinanews (Jakarta) - Dalam peta persaingan global kendaraan listrik yang semakin panas, Toyota akhirnya tancap gas lebih dalam. Raksasa otomotif asal Jepang ini resmi mengumumkan langkah strategis ambisius untuk meluncurkan 15 model mobil listrik murni atau BEV (Battery Electric Vehicle) baru hingga tahun 2027. Tak hanya meluncurkan model anyar, Toyota juga membidik angka produksi yang tidak main-main yakni 1 juta unit kendaraan listrik.
Langkah besar ini diambil sebagai bagian dari transformasi menyeluruh Toyota dalam menghadapi era elektrifikasi kendaraan yang semakin cepat. Ini juga menjadi jawaban atas sorotan dunia terhadap strategi elektrifikasi Toyota yang sebelumnya dinilai terlalu hati-hati.
Bertransformasi dari Hati-Hati Jadi Agresif
Selama ini Toyota dikenal sebagai pemimpin kendaraan hibrida seperti Prius namun sempat dinilai tertinggal dari para pesaingnya dalam adopsi kendaraan listrik murni. Namun kini, sinyal pergeseran besar itu sudah sangat jelas.
Berdasarkan laporan Nikkei Asia yang dikutip Reuters, Toyota akan memproduksi 15 model BEV baru yang dikembangkan secara mandiri, artinya bukan sekadar rebadge dari kerja sama lokal seperti yang selama ini banyak dilakukan di China. Model-model ini akan dipasarkan dengan brand Toyota dan Lexus untuk menjangkau segmen premium dan mass market secara bersamaan.
Meski Toyota belum membeberkan secara resmi model dan spesifikasinya, rencana ini mencerminkan bahwa mereka mulai menata kembali strategi besar mereka untuk kendaraan listrik global. Dan tentu saja, mereka ingin lebih agresif mengejar ketertinggalan dari para pesaing seperti Tesla, BYD, Hyundai, dan Volkswagen.
Memperluas Jejak Global, Minimalisir Risiko Tarif dan Valas
Salah satu alasan utama di balik ekspansi model BEV ini adalah untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi nilai tukar dan risiko tarif dagang. Toyota telah merasakan tekanan akibat kebijakan tarif baru dari beberapa negara besar seperti AS dan Eropa.
Oleh karena itu, Toyota tidak hanya fokus memasarkan BEV di negara tradisional seperti Jepang atau kawasan Eropa saja, tetapi juga memperluas distribusi ke pasar seperti Thailand, Amerika Serikat, dan bahkan Argentina. Strategi ini akan memperkuat rantai pasok dan memangkas waktu pengiriman produk ke konsumen, yang selama ini kerap jadi kendala dalam logistik mobil listrik.
Langkah Bertahap Menuju Target Jangka Panjang
Dalam roadmap jangka menengahnya, Toyota menargetkan memproduksi 800 ribu kendaraan listrik pada 2026, sedikit lebih rendah dibanding target semula. Namun target jangka panjang mereka tetap ambisius. Toyota ingin menjual 1,5 juta unit BEV pada 2026 dan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 3,5 juta unit pada tahun 2030.
Sebagai gambaran, sepanjang 2024 lalu, Toyota telah menjual hampir 140 ribu unit BEV secara global, naik sekitar 33 persen dari tahun sebelumnya. Meski angka ini masih kecil jika dibandingkan total pasar BEV global yang telah menembus 10 juta unit, pertumbuhan signifikan ini menunjukkan arah perubahan yang jelas.
Model Andalan dan Potensi Produk Baru
Hingga saat ini, Toyota memiliki beberapa model BEV andalan seperti Toyota bZ4X, yang dipasarkan secara global termasuk di Indonesia. Namun selebihnya, model BEV Toyota cenderung bersifat regional, seperti yang dikembangkan untuk pasar China bersama mitra lokal.
Dengan 15 model baru yang dikembangkan secara internal, besar kemungkinan kita akan melihat model-model global dengan teknologi baru, jangkauan baterai lebih panjang, dan fitur canggih berbasis AI serta konektivitas. Tak menutup kemungkinan juga Toyota bakal memperkenalkan platform baru khusus EV, yang memungkinkan efisiensi produksi lebih tinggi dan desain kendaraan yang lebih berani.
Kumparan NEV Summit 2025 Jadi Ajang Strategis
Transformasi Toyota ini juga akan menjadi salah satu pembahasan penting dalam Kumparan New Energy Vehicle (NEV) Summit 2025 yang akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, pelaku industri, profesional otomotif, hingga akademisi yang akan membedah peluang dan tantangan masa depan industri kendaraan listrik global, termasuk langkah besar seperti yang kini dilakukan Toyota.
Kesimpulan: Toyota Bangkit dan Siap Tantang Pemain Lama
Dengan peluncuran 15 model BEV baru dan target produksi 1 juta unit, Toyota menunjukkan bahwa mereka siap bertransformasi dari raksasa konservatif menjadi pemain agresif di arena kendaraan listrik global.
Mereka paham bahwa masa depan otomotif tidak lagi bisa mengandalkan mesin pembakaran dalam. Era baru sudah datang dan siapa pun yang tidak siap akan tergilas. Toyota, yang dulunya lambat, kini mulai berlari dan siap mengejar.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah pasar siap menyambut semua gebrakan ini? Ataukah Toyota harus menghadapi tantangan baru dari sisi harga, infrastruktur, dan persaingan teknologi? Yang pasti, persaingan mobil listrik global baru saja memasuki babak yang jauh lebih seru