mobilinanews (Jakarta) - Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pernah mencatatkan prestasi mentereng dengan membangun mobil listrik Formula berjenis Gokart yang menjadi juara nasional dalam perlombaan mobil listrik di Bandung tahun 2014 silam.
Bermula dari kelompok belajar dan diskusi lintas jurusan di kampus tersebut, mereka akhirnya bersepakat untuk membuat inovasi mobil listrik yang dibangun dari keahlian yang dimiliki masing-masing.
Founder Formula E Student Indonesia, Yanuar Anaba mengisahkan pada tahun 2012, seiring dengan gencarnya pemerintah mengampanyekan kendaraan listrik, kelompok belajar mereka mulai menginisiasi untuk membangun mobil listrik.
"Di tahun 2012, kita mengajak teman-teman dalam kelompok belajar untuk membuat inovasi teknologi. Kebetulan kita dari fakultas tekologi industri di UII. Selai itu, karena kita juga dari berbagai jurusan, kita kemudian menginisiasi untuk buat kendaraan listrik," kata Yanuar dalam Talkshow IIMS Virtual Phase 2 bertajuk Perkembangan Kendaraan Listrik Dikalangan Pelajar, Senin (22/3)
Maju dalam kompetisi pertama pada tahun 2012, mereka tidak mendapat juara. Namun pada tahun 2014 ketika mereka mengembangkan mobil listrik berbasis Android, mereka langsung didaulat menjadi juara saat itu.
"Pada waktu itu, ada kompetisi di Bandung dan kita mendapat peringkat paling belakang. Di 2014 kita ikut lagi dan jadi juara 1 tingkat nasional. Saat itu, kita PD karena mobil listrik yang kita buat bukan mobil listrik biasa. Jadi waktu itu, kita membuat mobil listrik berbasis android," imbuhnya
Ide pembuatan mobil listrik dengan koneksi bluetooth lahir, karena saat itu mereka berpikir bahwa mobil listrik harus canggih dan ketika Android lagi booming, pengembangan mobil berbasis Android menjadi pilihan yang tepat.
"Kita pakai teknologi yang canggih dalam mengoperasikan mobil, jadi kita pakai teknologi Android. Waktu itu, kita pikir yang namanya mobil listrik harus canggih, tapi harus simpel. Kita rembuk dan kita putuskan untuk membuat telnologinya dengan basis aperator Android. Jadi pengoprasiannya dengan Android," tutur CO Founder Formula E Student Indonesia, Afandi Pasaribu.
Tim mobil listrik UII juga pernah mewakili Indonesia dalam sebuah kompetisi di Jepang dan saat itu mereka menjadi perhatian juri karena menjadi satu-satunya kampus dari ASEAN yang membawa produk mobil listrik.
Mobil listrik yang mereka bangun, dapat dikontrol hanya melalui gedget. Saat itu mereka bermimpi bahwa anak Indonesia harus memiliki Autopilot sendiri sehingga dalam jarak tertentu mobil dapat dikontrol secara otomatis.
"Pengoperasikan mobil itu, kita pakai remote, jadi sangat simpel. Karena waktu itu, kita mimpi anak Indonesia harus punya autopilot sendiri. Karena memang mobil ini pakai remote dan koneksinya pakai bluetooth, jadi pada jarak 1 sampai 10 meter dapat dikontrol. Ia juga konek dengan GPS sehingga bisa berjalan sendri," tukasnya. (Elk)