mobilinanews (Jakarta) - Raksasa otomotif asal Korea Selatan, Hyundai dirundung kabar tak sedap. Pasalnya mereka akan melakukan penarikan besar-besaran kepada mobil listriknya Hyundai Kona.
Mengutip Rauters, Kamis (25/3) melaporkan pada bulan Februari lalu, otoritas Hyiundai menyampaikan akan mengganti sistem baterai pada 82 ribu unit kendaraan listrik secara global dengan biaya USD 900 juta, menyusul kebakaran 15 unit Kona Elektrik dalam beberapa kejadian.
Masalah ini menjadi buah bibir, setelah beberapa pemilik Kona Elektrik melaporkan pada pihak Hyundai bahwa sistem baterai pada kendaraan tersebut bermasalah, sehingga dibutuhkan pemeriksaan yang lebih detail.
"Ketika saya bertanya kepada pusat perbaikan Hyundai, kapan tepatnya Kona EV saya akan mendapatkan penggantian baterai, mereka hanya mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membenahinya secepat mungkin karena saya ada dideretan depan. Tetapi saya belum menerima tanggal pastinya," kata salah satu pemilik Kona EV di Seoul bermarga Kim.
Menanggapi laporan dan pemberitaan terkait masalah baterai yang menimpa unit Kona listrik, pihak Hyundai menuturkan keselamatan pelanggan adalah prioritas utamanya.
"Hyundai akan terus berusaha untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah ketidaknyamanan pelanggan dari penarikan yang sedang berlangsung," kata seorang petingg Hyindai.
Kabarnya, Hyundai akan melakukan penggantian baterai di Korea Selatan mulai minggu depan. Meskipun demikian, keterlambatan resspon Hyundai terlanjur membuat pemilik Kona memposting masalahnya di media sosial sehingga mempengaruhi brand awarness produk tersebut.
Soal Kona EV, Hyundai bukan pertama kali mendapatkan masalah. Sebelumnya di November 2020 173 pemilik Kona EV mengajukan gugatan class action, dan meminta kompensasi 8 juta won atau USD 7.000 masing-masing karena mobil mereka bermasalah. (Elk)