
mobilinanews (Jakarta) - Menguasai Teknik pengereman saat menghadapi jalan berlubang, menjadi senjata yang baik untuk menghindari dan mengantisipasi kecelakaan walaupun dalam kondisi darurat.
Selain itu, pengemudi harus pula menjaga kondisi rem agar dapat bekerja ketika dibutuhkan. Seperti mengecek takaran cairan rem untuk memastikannya tidak berkurang sebagai indikasi kebocoran, memeriksa ketebalan kampas rem, serta juga kondisi cakram dan tromol rem.
Dalam penggunaan rem juga, perlu diperhitungkan supaya mobil dapat dikendalikan dan melaju sesuai dengan situasi dan kondisi. Pasalnya ada kondisi darurat yang harus dihadapi tanpa melakukan pengereman mendadak, demi menghindari masalah yang lebih besar.
Pengereman darurat bukanlah pilihan yang tepat ketika ada lubang di jalan di depan mata. Risikonya ada 2 yakni mobil ditabrak dari belakang atau kerusakan komponen kaki-kaki mobil. Tapi bukan berarti tidak boleh mengerem. Segera cek singkat kondisi lubang kalau masih cukup jauh, dan lakukan pengereman secara halus.
Namun kalau sudah terlalu dekat, lepaskan kaki dari semua pedal dan biarkan mobil melewati lubang dengan aman. Hindari pengereman ketika lubang cukup besar atau dalam untuk mengurangi dampak benturan. Pun dengan pindah lajur, berisiko kena tabrak mobil dari belakang kalau tidak hati-hati.
Pasalnya, waktu menginjak pedal rem, berat mobil akan pindah ke depan dan di saat bersamaan ban menginjak lubang. Kondisi itu dapat menyebabkan banyak hal, seperti ban dan pelek pecah atau merusak sistem suspensi dan kemudi. Bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan kalau mobil kehilangan kendali.
Untuk itu, pengemudi perlu memperhitungkan dengan baik saat menghadapi jalan berluabang yang ekstrem sehingga pengereman tidak sampai menyebabkan kecelakaan.
Ban Pecah
Tidak sedikit pengemudi yang panik dan langsung menginjak pedal rem dengan keras supaya bisa menghentikan laju mobil yang pecah ban. Padahal, menginjak pedal rem saat ban mobil pecah khususnya kendaraan berlari kencang, dapat mengakibatkan kecelakaan yang lebih serius.
AutoFamily bisa memanfaatkan engine brake untuk mengurangi kecepatan mobil. Seiring waktu, kecepatan mobil akan berkurang dengan sendirinya. Sehingga, AutoFamily hanya perlu memastikan pedal gas, kopling, dan rem tidak diinjak. Selain itu, tahan kemudi lurus ke arah depan.
Ban belakang yang pecah relatif dapat dikendalikan karena kontrol tetap ada di ban depan. Jika ban depan pecah, kemudi harus ditahan lurus ke depan lebih kuat karena mobil akan tertarik ke arah ban yang pecah. Jangan pernah membelokkan setir ke arah berlawanan yang akan membuat mobil terpelanting dan berisiko terbalik.
Ketika situasi mulai terkendali, aktifkan lampu sein kiri dan arahkan kendaraan ke bahu jalan tol secara perlahan. Terus pantau kondisi di belakang untuk memastikan tidak ada mobil lain yang melaju kencang. Ketika sudah cukup lambat, masuk ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti dengan sendirinya.