
mobilinanews (Italia) - Beberapa hari lalu Max Verstappen tampil mengejutkan di Sirkuit Nurburgring, Jerman. Sirkuit yang belum pernah ia kunjungi, apalagi balapan. Tapi, ia bikin rekor kecepatan baru dari kokpit Ferrari 296 GT3.
Meski tampil dadakan, Verstappen dikabarkan memecahkan rekor kecepatan GT3 di Sirkuit itu. Lebih kencang 2 detik dari rekor yang dicetak pembalap Norwegia Christian Krognes.
Banyak yang penasaran, terlebih para jurnalis. Karena banyaknya permintaan, pembalap tim Red Bull Racing itu pun merasa perlu menggelar jumpa pers dadakan di sela persiapan ke FP1 GP Emilia Romagna, Imola, Italia.
Ia membenarkan penampilan dan catatan waktunya yang spektakular itu.
"Tapi, saya di sana bukan untuk menunjukkan saya mampu melewati rekor atau apa pun namanya. Saya hanya ingin mempelajari karakter sirkuit secara real dan menikmatinya," kata pemegang 4 gelar F1 itu.
Ia singgah di Jerman seusai GP Miami, katanya, tak lain untuk menemani dan mendukung pembalap didikannya, Thierry Vermeulen (22 tahun).
Itu adalah pengalaman pertama Verstappen mencicipi lay out Nurburgring yang fenomenal itu yang digunakan balap F1 kali terakhir pada 1976 menyusul kecelakaan dan kebakaran fatal yang nyaris menewaskan pembalap top Niki Lauda.
Setelah perubahan lay out, trek itu dibuka kembali pada 1984 tapi tidak untuk F1.
Itu pula yang bikin awak media penasaran. Bagaimana Verstappen bisa melampaui rekor kecepatan di Sirkuit yang belum pernah dicobanya?
Ternyata, hobi menekuni balap simulator yang membantunya mengenali seluk beluk dan karakter tikungan Nurburgring.
"Ya, saya sama sekali tak pernah mencoba sirkuit itu meskipun dengan mobil biasa. Tapi, saya suka balap di sirkuit ini lewat simulator. Saya bermain hingga ratusan laps dan itu sangat membantu saat tampil nyata di sana," katanya.
"Saya sangat mengenal lay out sirkuit. Saat memulai latihan, saya hanya perlu menyesuaikan diri dengan situasi saat itu baik kondisi aspal maupun beberapa detil tikungan yang berubah dari yang ada di simulator."
Selain berkompetisi di F1, Verstappen juga ikut kejuaraan resmi balap simulator dan menjadi salah satu pembalap papan atas. Ia bahkan punya tim sendiri sebagaimana ia juga punya tim di serial balap GT3.
Dari simulator itulah ia semakin memahami karakter dan berbagai detil semua sirkuit yang masuk kalender F1. Itu sebabnya ia selalu main tanpa cela jika mobilnya kompetitif. Skill-nya melebihi rata-rata pembalap F1 saat ini dengan contoh nyata ia memenangkan 19 dari 22 balapan F1 pada musim 2023.
Sayangnya, RB21 tahun ini tak lagi segarang sebelumnya. Membuat kemampuan balap Verstappen sepenuhnya tak bisa terlihat. (r)