MotoGP 2025 Inggris: Forza Aprilia! Kemenangan dan Pesan Menohok Buat Jorge Martin

Minggu, 25/05/2025 21:02 WIB | Rulin purba
Marco Bezzecchi, juara kali ke-11 yang berbeda di Silverstone. (Foto: motogp)
Marco Bezzecchi, juara kali ke-11 yang berbeda di Silverstone. (Foto: motogp)

mobilinanews (Inggris) - Silverstone,  Sirkuit bekas pangkalan Angkatan Udara Inggris, memang beda dengan trek MotoGP lainnya. Di sini banyak drama, dengan juara yang silih berganti di MotoGP.

Ya, kali ini pun raceday GP Inggris di sirkuit itu pada Minggu (25/5) berlangsung penuh drama. Dimulai dari kecelakaan Alex Marquez (Gresini) di awal  balapan, dan beberapa saat kemudian kecelakaan juga menyergap saudaranya, Marc Marquez (Ducati). Beberapa kecelakaan serupa menyapa sejumlah pembalap lainnya. 

Karena itu race dihentikan karena ternyata ada ceceran oli di lintasan. Dengan alasan keselamatan, proses 3 laps awal dibatalkan.  Semua pembalap start ulang,  termasuk Marquez Bersaudara pun bisa ikut lagi. Bersama pembalap lain yang seharusnya sudah retire.

Drama menyedihkan kemudian menyambar Fabio Quartararo (Yamaha) yang leading sejak start dari pole position. Sempat unggul 5 detik di depan, Yamaha M1-nya tiba-tiba hilang tenaga dan retire. Wajar kalau juara dunia 2021 itu menangis.

Dan, drama menyenangkan diperoleh Marco Bezzecchi (Italia/Aprilia). Ia menyentuh garis finish sebagai juara, memimpin podium bersama Johann Zarco (LCR Honda) dan Marquez (Ducati).

Itu kemenangan perdana Aprilia RS-GP musim ini. Menjadi juara seri MotoGP kelima dalam lima putaran terakhir sejak seri GP AS lewat Francesco Bagnaia, Marquez, Alex Marquez, Johann Zarco dan sekarang lewat Bezzecchi. 

Satu lagi catatan penting dan unik di Silverstone. Bezzecchi meneruskan tradisi pembalap berbeda di setiap GP Inggris dalam 11 tahun terakhir. Ia menjadi pembalap ke-11 yang berbeda.

Sejak 2013, pemenang di Silverstone memang berbeda setiap tahun. Dimulai Jorge Lorenzo (2013),  Marc Marquez (2014) , Valentino Rossi (2015), Maverick Vinales (2016), Andrea Dovizioso (2017), Alex Rins (2018), Fabio Quartararo (2021), Francesco Bagnaia (2022), Aleix Espargaro (2023), Enea Bastianini (2024) sdan kini di 2025 oleh Marco Bezzecchi. 

Di kubu Aprilia,  sukses Bezzecchi sangat berarti di tengah goncangan isu keinginan Jorge Martin untuk berpisah dengan pabrikan Italia itu. 

Kemenangan Bezzecchi yang bukan kebetulan tetapi lewat perjuangan panjang di lintasan, memberi bukti RS-GP bisa diandalkan.

Karena itu Team Principal Aprilia Massimo Rivola pun entah dengan maksud apa mengirim  pesan khusus kepada Martin. Kemenangan itu, katanya, ia persembahkan buat Martin.

"Ini pesan untuknya bahwa motor kami bisa memenangkan balapan," kata mantan petinggi Ferrari di F1 itu.

Apa maksud Rivola di tengah ketidakpastian masa depan Martin saat ini, silakan dipersepsikan sendiri. (r)