
mobilinanews (Italia) - Kontrak Francesco Bagnaia di Ducati berlaku hingga akhir 2026. Ia tak punya klausul kontrak seperti Jorge Martin di Aprilia. Bisakah ia pergi dari Ducati pada akhir tahun ini dan pindah ke Yamaha?
Bisa saja selama kedua belah pihak sepakat. Tapi, apakah Bagnaia berniat pindah tim atau tidak, itu soal lain lagi.
Yang jelas, isu ketertarikan Yamaha saat ini menjadi hot issue di Italia berkat tulisan Sky Sport Italia. Media ini mengklaim bos baru Yamaha yang juga orang Italia, Paolo Pavesio, punya mimpi terselubung untuk menggaet Bagnaia. Mengikuti jejak sang legenda yang juga mentor Bagnaia, Valentino Rossi. Ya, setelah meraih 2 gelar bersama Honda, The Doctor lantas masuk tim Yamaha dan menggaet 5 gelar tambahan di MotoGP.
Pavesio yang diangkat menjadi Managing Director Yamaha menggantikan Lin Jarvis sejak Januari lalu, tulis Sky Italia, berambisi mengangkat kembali Yamaha ke level atas kejuaraan kelas primer. Ia tak ingin hanya memiliki seorang juara dunia dalam timnya, dalam hal ini Fabio Quartararo (juara dunia 2021). Ia ingin punya line-up pembalap yang terdiri dari 2 pemegang gelar seperti halnya Rossi dan Jorge Lorenzo di era emas Yamaha di kancah MotoGP.
Bagnaia, juara dunia 2022 dan 2023, adalah pembalap terselubung yang didamkan Yamaha.
"Mereka akan mengerahkan seluruh upaya ekonomi maupun teknis untuk mendapatkan Bagnaia," tulis media itu, entah itu opini penulisnya atau memang ada nara sumbernya dengan status off the record.
Bisa saja itu sinyal dari Pavesio tetapi sebagai pemimpin tim tentu saja ia tak etis untuk terang-terangan menggoda pembalap yang tengah dalam masa kontrak tim lain.
Yang jelas, di bawah kepemimpinan Pavesio kini Yamaha YZR-M1 mulai menggeliat setelah tiga tahun tiarap. Quartararo, misalnya, sudah tiga kali meraih pole position musim ini. Menegaskan kecepatan M1 yang sudah mumpuni di single lap. Di GP Inggris kemarin ia bahkan nyaris juara jika tak ditimpa bencana teknis di tengah balapan.
Pavesio juga yang bikin gebrakan dengan mengembangkan mesin V4, untuk menggantikan mesin konvensional inline four yang masih dipakai Yamaha padahal pabrikan Ducati, Aprilia, KTM dan Honda sudah beralih ke V4. Pavesio pun berharap V4 itu bisa diuji di balapan sesungguhnya lewat wild card untuk menentukan type mesin mana yang terbaik untuk M1.
Tulisan Sky Italia itu jelas menggoda Bagnaia yang tengah 'menderita' di Ducati sejak kedatangan Marc Marquez sebagai rekan satu timnya.
Saat ini Bagnaia tertinggal 72 poin dengan MM93 di klasemen pembalap. Ia juga kalah dari Alex Marquez (Gresini Ducati). Maka, ambisi Bagnaia untuk meraih gelar tahun ini terlihat bakal sangat sulit.
Tak hanya itu, Bagnaia pun sudah merasa tak nyaman dengan kondisinya. Usai GP Inggris dimana ia tak menyentuh garis finish, ia curhat ke media.
"Spek motor (GP24 dan 25) relatif sama. Tapi, saya kehilangan kepercayaan diri di bagian depan yang sejak 2021 menjadi keunggulan saya di Ducati. Saat ini saya tak merasakan apa-apa. Itu masalah besar sehubungan dengan riding style saya. Saya berusaha untuk beradaptasi (dengan GP25), tapi sangat tak mudah. Saya juga bermasalah dengan ban. Saya tidak menikmati balapan," katanya.
Jika situasinya tetap seperti itu hingga akhir musim, apakah Bagnaia merasa nyaman untuk lanjut setahun lagi bersama Ducati, saat ia jadi pangeran karena Marquez yang kini menjadi raja?
Tapi, di sisi lain, Bagnaia mungkin tak akan memilih Yamaha sebelum kontraknya berakhir di Ducati. Itu jika ia memegang kata-katanya saat mengomentari kasus klausul kontrak Jorge Martin dengan Aprilia yang tengah merebak.
"Saya tak pernah punya klausul kontrak seperti itu. Tapi, menurut saya, Jorge harus menghormati kontrak yang sudah ia teken. Anda tak bisa membatalkannya," katanya.
Bursa pembalap 2026 belum dibuka, tapi diam-diam sebenarnya beberapa ton dan pembalap sudah punya langkah tersendiri. Kasus Martin belum berkepastian. Pedro acosta dan Enea Bastinini pun dikabarkan ingin hengkang dari KTM.
Dan, untuk Bagnaia, menarik menunggu kekuatan loyalitasnya pada Ducati atau tergoda oleh godaan dari tim yang berpotensi membuatnya nyaman dan bisa menikmati balapan lagi? (r)