
mobilinanews (Austria) - Menjadi 'penonton' di FP1, Lando Norris langsung on fire dan tercepat di FP2 GP Austria, Spielberg, Jumat (27/6). Ia bawa McLaren finish 1-2 bersama Oscar Piastri.
Keduanya diprediksi bakal fight lagi di sesi berikutnya, terutama di raceday karena mereka berdua juga bersaing di trek perburuan gelar 2025. Tugas Norris terbilang berat karena terbebani dua kenangan buruk yang membuatnya harus ekstra waspada padahal situasi membuatnya harus menang di Austria untuk menjaga asa di kejuaraan dunia.
Masih kental dalam ingatan peristiwa buruk di akhir balapan race GP Kanada lalu. Norris fight keras dan ketat versus Piastri dengan akibat ia lantas membentur mobil rekannya, kemudian spin dan membentur tembok lintasan. Retire dan pulang tanpa poin.
Masuk seri Austria, Norris sudah tertinggal 22 poin dari Piastri yang memimpin klasemen dengan total poin 198. Di sisi lain, Max Verstappen (Red Bull Racing) menguntit dari posisi ketiga dengan selisih angka 21 poin.
Ya, Norris harus memetik poin maksimal. Pastinya dengan cara fight lagi dengan Piastri. Bahkan juga dengan Verstappen yang selalu bermain bagus di sirkuit milik Red Bull itu, di tengah dukungan puluhan ribu fans fanatiknya yang datang berombongan dari Belanda.
Tahun lalu, Norris harus jalani duel panjang dengan Verstappen. Mengakibatkan tubrukan mereka dan mendatangkan penalty point 2 angka buat Verstappen.
Norris, Piastri dan Verstappen adalah favorit juara di GP Austria. Kuda hitam di antara mereka adalah George Russell (Mercedes) yang juara di GP Kanada dan tercepat di FP1 GP Austria.
Di FP2 ini Russell terdampar di urutan 6. Setingkat di bawah Charles Leclerc (Ferrari) di P5 yang juga nganggur di FP1 karena harus beri kesempatan untuk pembalap debutan.
Kalau di FP1 pembalap debutan Alex Dunne (pengganti Norris) bikin kejutan finish di P4, kali ini yang bikin kejutan pada posisi sama adalah Lance Stroll (Aston Martin). Sama-sama menggunakan ban berkompon lembut, Stroll hanya terpaut 0,224 detik dengan Verstappen.
Khusus buat Verstappen, penalty points-nya tetap jadi sorotan. Ia sudah mengantungi 11 poin. Jika macam-macam dan dapat 1 angka hukuman lagi di Austria maka ia dipastikan akan absen pada satu race berikutnya sebagai hukuman. Regulasinya, jika pembalap.mencapai 12 poin dalam setahun, larangan tampil 1 balapan sudah menanti.
Verstappen sudah tegaskan kalau ia tak terpengaruh oleh kondisi itu dan tidak akan mengubah gaya balapnya. Dan, di Austria, semangat dan agresivitas Verstappen acap terbawa oleh histeria para pendukungnya, Orange Army.
Akankah atmosfer itu akan membawanya lagi ka masalah penalti seperti tahun lalu, itulah salah satu yang dalam penantian komunitas F1. (r)