F1 2025: McLaren Terlalu Tangguh, Max Verstappen Mulai Menyerah

Senin, 30/06/2025 12:45 WIB | Rulin purba
Max Verstappen (Belanda/Red Bull Racing). Foto: redbull)
Max Verstappen (Belanda/Red Bull Racing). Foto: redbull)

mobilinanews (Austria) - Gelar 2025 sepertinya tinggal perburuan antara dua pembalap McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris. Tanpa juara dunia bertahan Max Verstappen (Red Bull Racing).

RB21 besutan Verstappen mengalami pengembangan total sejak seri Emilia Romagna, Italia, silam. Itu upaya agar pembalap Belanda itu kembali kompetitif tahun ini setelah di awal musim 2025 keok dengan MCL39 gebetan joki McLaren.

Di Emilia Romagna itu Verstappen juara. Kali kedua tahun ini setelah menang di GP Jepang. Tapi, di seri selanjutnya di Monaco, Spanyol, Kanada dan Austria, itu RB21 kembali tak berkutik.

Puncaknya di Austria kemarin, performa Verstappen tak mencerminkan kemampuan sesungguhnya. Kualifikasi hanya P7 dan pada raceday hanya bertahan tak sampai 1 lap karena tubrukan dengan Kimi Antonelli (Mercedes).

Itu DNF pertamanya tahun ini. Pulang tanpa poin. Padahal di seri home race Red Bull itu Verstappen sudah mengukir 5 kemenangan.

Tapi, ia seperti tak kecewa dengan hasil itu. Kalaupun tak ada insiden, katanya, nyaris tak mungkin baginya mengejar McLaren dari posisi start ke-7. Tak lain karena mobilnya sejak sesi awal memang kalah tangguh. Dibandingkan Ferrari sekali pun yang start dari P2 dan 4.

Bukti ketangguhan McLaren bukan hanya lagi-lagi finish 1-2 atas nama Norris dan Piastri tetapi juga dibuktikan dengan speed mereka di garis finish, unggul 19,8 detik atas Ferrari (Charles Leclerc) yang notabene lebih kencang dari Verstappen. Jadi, kalau Verstappen bilang susah buatnya mengejar McLaren ya sangat masuk akal.

Kini Verstappen semakin jauh di klasemen sementara perburuan gelar 2025. Posisi 1 dan 2 dihuni Piastri dan Norris dengan total poin 216  dan 201. Verstappen di P3 dengan nilai 155 atau tertinggal 61 dan 46 poin dengan rival. 

Saat sama ia juga terancam oleh Russell yang bisa mengusurnya dari P4 karena sudah mengoleksi 246 poin.

Lantas, sudah menyerahkah Verstappen dalam perburuan gelar 2025? 

Verstappen memberi jawaban tersamar.

"Saya harap orang-orang tak lagi menyinggung hal itu," katanya lewat Sky Sport F1.

"Kami telah memenangkan banyak race di masa lalu. Ada kalanya Anda harus menerima saat tidak menang. Sekarang kami hanya coba lakukan  yang terbaik bisa dilakukan, seperti biasanya. Mentalitas saya tidak berubah," imbuhnya, terasa pasrah.

Penasehat Senior Red Bull Racing Helmut Marko pun tak menampik gejala Verstappen audah lempar handuk musim ini.

"Pelan-pelan ia mulai menyerah untuk mengejar gelar kelima pada tahun ini. Ia memang masih tenang, tapi itu tidak memecahkan persoalan. Saya berusaha menyemangatinya tapi sesuatu harus dilakukan pada mobil kami," ucap Marko yang sangat dekat dengan Verstappen, dalam wawancaranya dengan media Austria, Osterteich.

Ya, masalahnya memang pada RB21.

Sialnya,  sepeninggal Adrian Newey tak lagi ada insinyur andalan Red Bull yang tokcer membenahi aspek aerodinamika RB21, area yang sangat vital terkait regulasi teknis F1 saat ini.

 Masalah lain, Red Bull juga kudu waspada membiayai pengembangan mobil terkait regulasi budget cap yang diberlakukan FIA.

Maka, silakan menebak saja apa yang bisa dilakukan Verstappen di GP Inggris pekan ini, di home race-nya McLaren, di mana Norris, Russell dan Lewis Hamiltton (Ferrari) menjadi local hero. (r)