mobilinanews (Italia) - Menjadi tuan rumah GP Italia akhir pekan ini, Scuderia Ferrari akan tampil dengan liveey retro super spesial. SF25 dihias macam mobil besutan Niki Lauda saat meraih gelar pertamanya pada 1975.
Tak hanya mobil besutan Charles Leclerc dan Lewis Hamilton, outfit yang akan dikenakan kedua driver senior itu pun dibuat persis dengan racing suit yang dikenakan Lauda pada 50 tahun lalu.
Belum cukup, Hamilton pun merasa perlu menggunakan akan helm khusus untuk mengenang pembalap Austria dengan koleksi 3 gelar F1 itu. Maklum, Lauda sempat lama bersama Hamilton saat di tim Mercedes sebagai senior advisor yang banyak menginspirasi Hamilton.
Dengan hasil buruk di GP Belanda lalu plus dominasi McLaren sepanjang tahun ini, memang sulit memprediksi hasil akhir raceday pada Minggu (7/9) nanti. Yang layak diharapkan adalah Ferrari sebagai penantang terkutuk untuk melawan McLaren di Monza.
Tapi, jika setelan aerodinamika dan suspensi SF24 diracik dengan tepat maka bukan tak mungkin Ferrari berpotensi meraih kemenangan perdana tahun ini. Terutama buat Leclerc yang sejauh ini lebih nyetel dengan SF25 ketimbang Hamilton.
Beda dengan trek Zandvoort di Belanda lalu yang lay out-nya berkelok-kelok dan tikungan tajam, Monza justru sebaliknya. Didominasi oleh lintasan lurus-panjang yang dihubungkan oleh chicane dan 2 tikungan berkarakter cepat. Tata letak ini diyakini akan meminimalisir kelemahan SF24 di sirkuit yang lain.
Berdasarkan data simulasi yang ekstensif para insinyur Ferrari yakin potensi SF25 bisa dimaksimalkan. Dengan kata lain, mereka yakin karakter Monza cocok dengan DNA Scuderia Ferrari 25.
Karena vitalnya peran aero di Monza maka sektor ini menjadi tantangan pertama kepala bidang aerodinamika Ferrari yang baru ditarik dari Sauber Group, Franck Sanchez.
Sinyal perdana potensi itttu akan terlihat pada dua sesi Free Practice pada Jumat (5/9). Sekaligus penantian apakah aura Lauda akan terasa di sana.(r)