mobilinanews (Austria) - Ada potensi hujan di Sirkuit Red Bull Ring kala raceday GP Styrian berlangsung Minggu (8/8/2021) malam hari ini pukul 19.00 WIB. Itu artinya, neraka bagi Fabio Quartararo sebagai pemimpin klasemen dan ia tak akan coba `bunuh diri`.
Rider tim pabrikan Yamaha itu bukan rain master di kancah MotoGP. Acap kesulitan pada trek basah. Contoh terbaru pada FP2, Jumat (5/8/2021) lalu saat ia hanya mampu membawa YZR-M1-nya finish di urutan 15.
Dua pesaingnya di klasemen, Johann Zarco (Pramac Ducati) dan Francesco Bagnaia (Ducati), finish di 4 Besar.
"Ban belakang saya sama sekali tak punya grip. Jika hujan saat race saya harap hujan besar sekalian. Itu akan lebih baik," kata Quartararo yang unggul 34 dan 47 poin atas Zarco dan Bagnaia.
Trek basah, kata Quartararo, jelas jadi kesulitan bagi semua pembalap. Dan, jika benar-benar wet race nantinya maka ia tak akan `bunuh diri` dengan memaksakan kemenangan jika memang berat diraih. Ia tak akan geber motornya sampai limit tercepatnya.
"Saya tak mau bunuh diri. Tapi saya di sini untuk bekerja. Jadi, yang bijaksana adalah mencoba mengatur dan menemukan posisi terbaik saat finish," jujur Quartararo.
Sebaliknya, buat dua joki Ducati di atas. Tampil apik sejak sesi latihan, ini adalah kesempatan terbesar meraih kemenangan perdana di MotoGP.
Peluang terbesar tentu pada Bagnaia yang start dari front row bersama Jorge Martin sang pole sitter asal Pramac Ducati. Sedangkan Zarco akan berangkat dari grid ke-6. Namun, jika trek kondisi basah, pastinya ia akan mudah menyalip Quartararo yang berada di grid 3.
"Ini kesempatan besar buat saya meraih kemenangan perdana di MotoGP. Saya tak mengatakannya mudah karena rival juga sama kuat. Di masa lalu trek ini memang milik Ducati, tapi tahun ini berubah. Kekuatan semakin merata. Itu tergambar dari hasil FP4, sesi di mana saya satu-satunya Ducati di 6 Besar," kata Bagnaia yang sudah bebeberapa kali podium tanpa mencicipi gelar juara.
Zarco juga sama optimisnya dengan Bagnaia. Jika hujan maka segala sesuatunya sulit diprediksi, tapi ia yakin kondisi itu akan lebih menguntungkan pihaknya. Ia juga tak punya keluhan teknis pada Desmosedici besutannya.
Yang masih sulit ia lupakan adalah peristiwa kecelakaan horor tahun lalu saat ia bertabrakan dengan Franco Morbidell dalam speed tinggi. Membuat kedua motor berterbangan ke lintasan dan nyaris menghantam kepala Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
"Itu drama yang sulit dilupakan. Tapi, saya harus berusaha tetap fokus pada balapan," tandasnya.
Dan, fokus joki Ducati tentu juga tak boleh hanya tercurah kepada Quartararo. Joan Mir (Suzuki) juga ancaman serius merebut kemenangan. Maklumlah, GSX-RR besutannya kini membaik dengan pasokan peranti suspensi baru dari Suzuki.
Start dari 2-nd row, optimisme Mir juga melambung berkat kemenangannya tahun lalu di sirkuit ini.
Jadi, untuk penonton Indonesia pada malam nanti, upayakan sudah manteng di depan tv masing-masing sebelum start. Sebab, bisa jadi, hasil akhir akan ditentukan dari proses di garis start. (rnp)