mobilinanews (Jepang) - Ini tahun terakhir Honda berlaga di ajang balap F1. Karena itu, mereka pol-polan menggelontorkan dana pengembangan agar bisa keluar dari gelanggang dengan kepala tegak.
Hasilnya kelihatan signifikan. Bahkan istimewa karena kali pertama bisa memukul dominasi Mercedes di F1. Usai GP Austria lalu, pembalap Red Bull Honda Max Verstappen sudah unggul 34 poin atas juara bertahan Lewis Hamilton. Di konstruktor pun unggul.
Sialnya, hanya dalam dua race : di Silverstone dan Hungaroring, semuanya berbalik. Gantian Hamilton yang memimpin dengan 8 angka.
Disebut sial karena musibah itu datang bukan karena kesalahan tim Red Bull Honda, bukan pula karena kekalahan di lintasan. Poin mereka habis tergerus tak lain karena kecelakaan diakibatkan Hamilton di Silverstone dan Valtteri Bottas di Hungaria.
Kesedihan itu pastinya belum terobati di masa libur kompetisi saat ini, meski semua kru Red Bull Racing dan Honda F1 tengah sedikit bersantai.
Kini, pukulan telak lain datang. GP Jepang di Sirkuit Suzuka milik Honda sendiri tak dapat izin pemerintah menggelar ronde Jepang tahun ini. Seperti tahun lalu, penghalangnya adalah Covid-19 yang masih belum terkendali.
Mengapa ini disebut pukulan telak karena berbagai faktor. Bagi Red Bull Honda dan terlebih bagi Verstappen, pencoretan Suzuka kerugian besar karena pada trek itulah salah satu harapan RB16B mengerek banyak poin.Tanpa Suzuka musim ini berarti potensi poin yang harusnya bisa dipetik Verstappen jadi nihil.
Bagi Honda sendiri, tadinya Suzuka sudah diset sebagai ajang perpisahan yang meriah sebelum meninggalkan F1 di akhir 2021. Terlebih lagi jika itu bisa dibarengi gelar juara oleh pembalap Honda. Satu skenario yang sangat diharapkan dan itu bukan harapan kosong.
"Kami akan mengerahkan semua enerji tahun ini. Kami dan fans tentu kecewa dengan pembatalan," kata Koji Watanabe, salah satu CEO Honda Jepang dalam website resminya.
Dan, yang tak kalah terpukul adalah Yuki Tsunoda, pembalap ruki yang penampilannya ditunggu-tunggu fans lokal di Suzuka.
Pembalap belia tim AlphaTauri itu adalah pembalap Jepang pertama yang bisa meraih poin dalam debutnya di F1. Ia juga bisa bertarung di level tengah, melawan para eks juara dunia F1 macam Kimi Raikkonen, Sebastian Vettel dan Fernando Alonso.
"Yang paling saya tunggu adalah tampil di Suzuka seperti juga ditunggu para penggemar. Saya sudah membayangkan suasananya," kata Tsunoda usai meraih poin perdana dalam debutnya di GP Bahrain lalu.
Tapi, kini semua berubah. Meski penyelenggaraan Olimpiade Tokyo lalu terbilang sukses, tetap saja tak mengurangi kekhawatiran pada pandemi Covid-19 yang masih mengancam.
Verstappen yang masih berlibur di sebuah pulau bersama pacarnya, Kelly Piquet, belum berkomentar atas pembatalan GP Jepang. Tapi, ia pasti kecewa tak bisa tampil di home race Honda justru pada saat mobilnya sangat kompetitif. (rnp)