mobilinanews (Spanyol) - Wajar jika Sergio Perez memendam kekecewaan meski finish P2 di GP Spanyol, Minggu (22 Mei 2022).
Kenapa? Ia merasa diperlakukan tidak adil dengan team order Red Bull Racing yang mengharuskan driver Meksiko itu menyerahkan kemenangan kepada Max Verstappen.
Secara keseluruhan penampilan Perez memang tampak lebih mantap ketimbang Verstappen yang di lap awal saja sempat terperosok ke gravel. Tercatat dua kali Perez `menyerahkan` posisinya kepada Verstappen dengan hasil akhir keduanya kemudian finish 1-2.
Lewat radio, ia kemudian berkomentar senang dengan hasil tim yang finish 1-2. Tapi Perez mempertanyakan strategi tim yang membuatnya harus rela kehilangan gelar juara.
Namun, belakangan ia melunak dengan mengatakan peristiwa itu terjadi karena ia dan Verstappen gunakan strategi yang berbeda pada saat itu.
Toh, buat fans Formula 1, kasus itu menjadi pergunjingan karena sebenarnya belum terlalu penting buat Red Bull berlakukan team order, terlebih karena pesaing utama Verstappen, Charles Leclerc (Ferrari), sudah DNF akibat mesin F1-75-nya kehilangan tenaga secara misterius. Ya, misterius karena Ferrari belum bisa pastikan penyebabnya.
Selain penggemar Perez, para penggemar Lewis Hamilton pun menggunakan insiden itu untuk memperolok Verstappen. Di mata mereka, Hamilton adalah juara sesungguhnya di GP Spanyol karena berjuang sendiri secara keras dari P19 hingga finish P5 di akhir lomba.
Ya, juara dunia 7 kali itu memang terpuruk ke P19 akibat kesenggol Kevin Magnusen (Haas) di awal balapan. Setelah itu ia menunjukkan kelasnya, terlebih karena di Spanyol ini W13 besutan Mercedes mulai tampil oke. Sorotan fans ini jelas karena rivalitas Hamilton dan Verstappen yang masih tersisa.
Terkait team order itu, Team Principal Red Bull Christian Horner menegaskan tak ada yang salah dari sudut pandang tim dan kondisi saat itu. Mereka lakukan strategi ban dan pitstop yang berbeda (menguntungkan Verstappen) karena tak ingin ambil resiko dengan ban mobil Perez.
"Checo (panggilan Perez) tak dapat melihat situasi keseluruhan seperti yang dilihat tim. Tugas dan tanggung jawab kami adalah membawa pulang kedua mobil dengan poin sebanyak yang bisa diraih. Strategi itu tak diambil atas pemikiran poin untuk kejuaraan, tapi karena kondisi dan umur ban di masing-masing mobil," kata Horner yang berjanji akan menjelaskan hal itu kepada Perez.
Terlepas dari hal itu, tentu harus diingat pula bahwa Perez dikontrak Red Bull memang untuk membantu Verstappen di kejuaraan dunia. Tentu saja ini akan mempengaruhi perpanjangan kontraknya untuk musim 2023.
Dengan hasil itu kini Verstappen mengambil alih kepemimpinan klasemen sementara yang selama ini dipegang Leclerc. Verstappen mengoleksi total poin 110 dan berbalik unggul 6 angka dari Leclerc.
Leclerc sendiri berjiwa besar menerima kesialannya, kehilangan gelar juara saat memimpin balapan dengan keunggulan telak. Ia menilai hal itu sesuatu yang tak terduga dan tentunya akan diinvestigasi tim agar tak terjadi lagi.
"Tadinya kami khawatir dengan ban, dan tenyata bisa kami tangani. Secara kesuluruhan saya malah lebih percaya diri dengan mobil kami karena beberapa kelemahan terdahulu sudah teratasi. Karena itu saya tak sabar menunggu home race saya pekan depan (GP Monaco,27-29 Mei) dan saya pikir bisa memetik hasil yang hebat," ujar satu-satunya driver Monaco di grid F1 ini. (rnp)