mobilinanews (Amerika) - Hyundai Capital America sebagai mitra keuangan captive dari Hyundai, Kia, dan Genesis di Amerika Serikat mendapat kecaman dari Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS karena pelaporan kredit yang tidak akurat sehingga merugikan jutaan pelanggan.
Menurut pemerintah, mengutip Carscoops, HCA berulang kali memberikan informasi yang tidak akurat kepada perusahaan pelaporan kredit dan tidak mengambil langkah yang tepat setelah masalah diidentifikasi laporan yang diterbitkan.
Selanjutnya, ada tuduhan dari Biro Perlindungan Keuangan Konsumen bahwa perusahaan menggunakan sistem, proses, dan prosedur manual yang usang dalam memberikan informasi pelaporan kredit, yang menyebabkan ketidakakuratan yang meluas dan mengakibatkan informasi negatif di masyarakat.
Dalam laporan mereka, HCA melaporkan pelanggan menunggak pinjaman dan sewa, meskipun telah dibayar tepat waktu.
Secara khusus, pemerintah menemukan, ada sekitar 570 ribu kasus, dimana Responden (HCA-red) secara tidak akurat memasukkan kode yang menunjukkan tunggakan atau tidak ada pembayaran dalam profil riwayat pembayaran. Padahal konsumen telah melunasi pembayaran.
Tidak mengherankan, problem ini menurunkan skor kredit pelanggan dan memengaruhi akses mereka untuk kredit lainnya. Hal ini juga menyeret konsumen dikenakan suku bunga yang lebih tinggi karena nilai kredit mereka yang lebih rendah.
Setelah penyelidikan, Biro Perlindungan Keuangan Konsumen menetapkan HCA melanggar Undang-Undang Pelaporan Kredit yang adil. Mereka dinilai gagal dalam beberapa poin berkenaan dengan kesalahan pelaporan keuangan.
Kesalahan itu adalah gagal melaporkan informasi akun pinjaman dan sewa yang lengkap dan akurat, gagal memberikan tanggal informasi tunggakan pertama saat diperlukan, gagal mengubah atau menghapus informasi saat diperlukan, gagal memiliki prosedur pencurian identitas yang wajar, dan gagal memiliki kebijakan dan prosedur akurasi dan integritas yang wajar.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Biro Perlindungan Keuangan Konsumen, Rohit Chopra mengatakan kesalahan yang dibuat oleh pihak Hyundai menodai profesionalitas kerja mereka dan ingin sangat merugikan kliennya.
"Hyundai secara ilegal menodai laporan kredit untuk jutaan peminjam, termasuk dengan salah melaporkan mereka ke perusahaan pelaporan kredit sebagai tunggakan pinjaman dan sewa mereka. Pemberi pinjaman harus mendapatkan informasi yang benar secara lengkap dan akurat ketika memberikan informasi yang mempengaruhi laporan kredit peminjam,” ungkap Rohit.
Untuk itu, HCA akan membayar denda perdata sebesar $ 6 juta atau setara Rp 89,1 miliar kepada Biro Perlindungan Keuangan Konsumen serta $13,2 juta atau setara Rp 196,1 miliar sebagai kompensasi kepada pelanggan, karena dirugikan atas informasi perkreditan yang tidak akurat. Jumlah totalnya bisa mencapai Rp 285 miliar.(elk)