mobilinanews (Jepang) - Sirkuit Motegi yang menyajikan tikungan-tikungan pendek yang membutuhkan pengereman keras jelas menguntungkan Ducati secara teknis. Bisa jadi duel epik Francesco Bagnaia dan Enea Bastinini kembali terjadi seperti di Misano dan Aragon.
Jika kesempatan itu ada maka Bestia, panggilan Bastianini, akan tetap bermain ganas. Tak peduli melawan Bagnaia yang jadi pembalap utama dari 8 joki pembesut Ducati dalam 4 tim berbeda.
Dalam jumpa pers jelang GP Jepang di Motegi, Bestia menyebut peluangnya menjadi juara dunia 2022 sangat kecil. Ia tertinggal 48 poin dari Quartararo sementara sisa balapan hanya 5. Bagnaia dan Aleix Espargaro tentu punya peluang lebih besar dengan selisih poin masing-masing 10 dan 17.
"Peluang saya sangat kecil, namun tetap saja itu adalah peluang. Kita akan melihat apa yang terjadi pada race-race berikutnya. Sangat penting melakukan balapan hebat seperti di Misano dan Aragon. Itu yang paling penting. Saya akan tetap berjuang keras ke baris depan untuk mendapatkan posisi finish bagus di klasemen akhir," kata rider tim Gresini Ducati itu.
Di Misano dan Aragon, Bestia lakukan serangan ketat terhadap pembalap tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia. Membuat kru Ducati dan Gresini menahan nafas masing-masing karena ketatnya duel hingga garis finish.
Jika terjadi tubrukan maka peluang Ducati di kejuaraan dunia adalah taruhan besar karena aksi yang seharusnya tak perlu.
Racing Director Ducati Paolo Ciabatti salah satu yang menahan nafas itu. Ia sebut saat ini Ducati belum menerapkan team order meski sadar-sesadarnya bahwa sudah tiba saatnya memberi perlindungan dan bantuan joki Ducati lainnya untuk Bagnaia.
Itu pula yang membuat Bestia akan bermain lepas di Motegi, mencoba permainan sendiri secara maksimal.
"Sampai saat ini saya tak terima perintah team order dari Ducati. Itu bagus karena meski sangat kecil tapi saya masih punya kans di kejuaraan dunia. Tanpa team order, itu harus saya manfaatkan untuk berlaga 100% di setiap balapan," tandasnya.
"Mari menunggu saja, mungkin di beberapa race akhir saya akan dikirimi team order. Untuk saat ini saya tak perlu memikirkannya."
Tahun depan Bestia adalah rekan satu tim Bagnaia di tim pabrikan Ducati. Tapi, saat ini tak terbersit niatnya membantu Bagnaia untuk meraih poin lebih banyak karena itu tadi, bahwa ia masih gairah mengejar titel 2022. Meski kecil, tetap saja namanya peluang. Dan, dalam 5 race terakhir apa saja bisa terjadi di balapan.
Di sisi lain, Bagnaia sendiri merasa tak perlu Ducati lakukan team order. Ia ingin semua yang dicapainya berkat perjuangan sendiri, bukan karena bantuan pembalap lain.
So, jika Bagnaia dan Bastianini sempat jumpa lagi di akhir-akhir balapan, maka siap-siaplah para petinggi Ducati deg-degan di garasi timnya.
Itu tentu bakal salah satu yang menggairahkan penonton, sama nensriknya menanti perlawanan Quartararo dan penampilan Marc Marquez sebagai pembalap terbanyak juara di Motegi. (rnp)