mobilinanews (Sentul) - Anything can be happen. Itu biasa terjadi dalam sebuah balapan. Seperti yang dialami Daffa AB yang turun di kelas Cadet Rok seri 1 Kejurnas Eshark Rok Cup Indonesia di Sentul International Karting Circuit Bogor, Minggu (21/2).
Sempat memimpin di posisi pertama saat practice, heat dan leading di pre final namun andalan P-Five Go Motorsport ini harus menerima kenyataan gagal mendulang podium utama.
Peluang emas juga diperoleh siswa kelas tiga SD Green Montessari Duren Tiga Jakarta Selatan ini. Ketika terjadi insiden tabrakan yang melibatkan 2 pegokart, Daffa memiliki kesempatan untuk melaju. Tapi apesnya, mesin gokartnya juga ikutan mati dan susah payah menghidupkan lagi.
"Ya itulah balapan mas. Seperti Daffa di prefinal. Sudah memimpin di depan dan tinggal menyelesaikan 2 putaran lagi, tiba-tiba slip ke gravel dan mesinnya mati. Tapi itu bagian dari proses pembelajaran buat Daffa," ujar Irjen Purn Anang Boedihardjo, sang ayah kepada mobilinanews.
Namun, persaingan perebutan juara di kelas Cadet Rok ini terjadi sejak awal. Dalam 4 kali sesi latihan resmi itu, Kanaka memimpin waktu tercepat dua kali, Aditya satu kali dan Daffa satu kali. Dan yang mampu mencetak waktu 59 detik hanya Daffa dan Kanaka.
Kenapa Daffa gagal menjadi juara pertama padahal peluangnya paling besar diantara pegokart lainnya? Menurut pengamatan mobilinanews, faktanya adik pebalap mobil nasional Rio Saputra ini sudah memimpin di heat 1 diikuti Kanaka dan Aditya.
Kemudian dilanjutkan di Prefinal, Daffa sempat disalip Kanaka tapi kemudian diambil alih lagi oleh Daffa di lap 5 kemudian Kanaka out di lap 6. Daffa yang jauh memimpin di depan ternyata bermasalah di lap 8.
Kesempatan ini dimanfaatkan Aditya dan pegokart lain yang pada akhirnya Daffa finish di urutan 5.
Pada saaf Final, Daffa yang start kelima, Kanaka keenam dan Aditya pertama berlangsung seru. Daffa sempat menyalip pebalap di depannya sehingga berada di posisi keempat dan selanjutnya berusaha menyalip pebalap posisi ketiga.
Usaha itu gagal karena tertutup terus akhirnya peluang itu diambil Kanaka bisa menyalip Daffa. Selanjutnya bisa memanfaatkan peluang dengan menyalip pegokart di depannya sehingga Kanaka bisa finish kedua.
Sedangkan Daffa sendiri tertutup oleh pegokart di depannya pada lap 10 saat terjadi insiden kecelakaan 2 pegokart membuatnya terpaksa mengerem akibatnya gokartnya terhenti dan mesinnya mati.
Peluang ini diambil alih oleh Calvin Wibowo (adik Aditya) yang berada di posisi 6. Karena tinggal 2 lap lagi dan posisi Kevin sudah jauh sehingga Daffa berakhir finish keenam.
Meski gagal memenangi persaingan ketat dengan Aditya dan Kanaka, Daffa tetap bisa ceria. Pasalnya, pulang dengan tangan hampa. Dua trofi berhak dibawanya. Yang pertama, Daffa berhak atas trofi sebagai juara 4 kelas Cadet Rising Star. Yang kedua, trofi sebagai pencetak waktu tercepat di kelas Cadet Rok.
Seri berikutnya jangan mau kalah ya Daffa.