mobilinanews (Jakarta) – Baru 3 minggu kuliah di Manchester, Inggris, pegokart wanita Kezia Santoso kembali ke Tanah Air pada Rabu (26/1) malam sekira jam 10 malam.
Perjalanan antarbenua yang menyita waktu belasan jam di perut pesawat Emirat, membuatnya kangen makanan Indonesia. Maka begitu keluar dari kawasan bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Menik Indah Susanti sang ibu membelokkan Toyota Fortuner ke sebuah restaurant di Pantai Indah Kapuk.
Lalu ada urusan apa Kezia pulang Indonesia? “Merayakan Sinchia (Imlek), om. Sudah menjadi kebiasaan di keluarga papa, kalau Imlek berkumpul semua keluarga besar di Solo. Kayak Lebaran kalau orang muslim,” ujar Kezia.
Padahal, untuk minta izin dari kampusnya bukan perkara mudah. Bahkan kalau 10 hari tidak masuk dengan alasan yang tidak kuat, kena drop out alias dideportasi ke negeri asal. Terpaksa Kezia harus berbohong kepada kampusnya.
Maka hari Kamis (26/1) ini sekeluarga pegokart Yongliek Santoso ini terbang ke Solo. “Kebetulan pula, mama memang lagi sakit di Solo. Tapi, utamanya, memang untuk merayakan Sinchia bersama keluarga,” ungkap Yongliek, ayah dari Kezia.
Namun Kezia hanya beberapa hari di Indonesia. “Hari Minggu (29/1), saya sudah harus kembali ke Manchester. Setelah itu, saya harus juga latihan gokart. Sudah ketemu sih sirkuitnya di Manchester. Papi sudah cerewet soale agar tetap main gokart. Kalau perlu gokartnya beli, tidak sewa hehe,” pungkas Kezia. (budsan)