mobilinanews (Sentul) - Kabar sedih bagi fans M.Fadli Imamuddin dan masyarakat balap Indonesia. Pebalap ramah, sopan, bertalenta tinggi, rendah hati, tidak pelit ilmu, dan seabreg kelebihan ini akhirnya memutuskan gantung helm. Karena kondisinya tak lagi memungkinkan.
Tidak ada lagi aksi sliding dan rear wheel steering yang bakal kita saksikan. Tidak terlihat lagi nomor 43 yang persembahkan podium juara.
Tapi, kita masih bisa melihatnya di podium juara, saat anak didiknya menggapai kemenangan. Di situlah Fadli akan tampil menerima tropinya.
Ya, senyum dan keramahannya masih bisa kita jumpai di sirkuit. Karena dia sekarang menjadi Instruktur bagi rider muda AHRT.
Terima kasih untuk ayah satu anak ini yang telah telah membawa nama Indonesia di kancah internasional selama ini.
"Alhamdulillah saya sudah bisa naik motor. Tiap minggu main motocross dan sepeda. Tapi, untuk kembali kompetisi, masih susah. Segala upaya sudah saya lakukan. AHRT juga sangat besar mensupport untuk kesembuhan saya. Tapi, mungkin Allah SWT berkehendak lain,” ujar Fadli di Sirkuit Sentul, Minggu (28/3).
Insiden kecelakaan dihantam rider Thailand seusai finish kelas Supersport 600 cc hampir setahun lalu membuatnya berkutat di meja operasi beberapa bulan. Dokter Nico dan kawan-kawan sudah berusaha maksimal untuk memulihkan kondisi kakinya. Kakinya menjadi lebih baik namun dinyatakan susah untuk dipakai balap lagi secara normal dan maksimal.
“Mungkin ini lebih baik di mata Allah. Saya menerima dengan ihlas. Dan saya berterima kasih pada Astra Honda Motor yang memberi kepercayaan pada saya untuk membina pebalap muda. Terima kasih pada semua masyarakat balap Indonesia yang sudah support dan membantu doa. Kalian memang luar biasa," tutur Fadli dengan mata berkaca-kaca.
Fadli telah mewarnai balap motor di Indonesia dan menjadi teladan bagi pebalap lain.