mobilinanews (Jakarta) – Tentunya gambar bus kota yang tampak pada lead foto tidaklah lagi terlihat hilir mudik di jalanan ibukota, terlebih bagi anda yang terlahir di era milinium. Namun di era akhir 70 an hingga pertengahan 80 an, bus tersebut menjadi transportasi umum yang cukup bisa diandalkan di eranya.
Ketika jalanan ibukota belum penuh sesak oleh motor dan dan kendaraan pribadi seperti saat ini, bus kota memiliki peranan sebagai pengantar perpindahan masyarakat pengguna kendaraan umum dari satu tempat ke lokasi lainnya, tanpa unsure kenyamanan berlebih.
Namun sekarang ini bus kota sudah mengalami pergeseran fungsi dan nilai, seperti yang dilontarkan oleh Joko Susilo Division Head PT Mekar Armada Jaya, atau yang lebih dikenal sebagai Karoseri New Armada.
“Pergeseran fungsi bus kota khususnya di kota-kota besar menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Faktor kenyamanan adalah salah satu fungsi yang dituntut oleh penggunanya, baik dari sisi eksterior maupun interior. Dulu bangku yang terbuat dari plastik tidaklah masalah karena penumpang bus dalam waktu singkat akan mencapai lokasi tujuan, tanpa berlama-lama terjebak kemacetan. Nah semua fasilitas penunjang kenyaman inilah yang harus dihadirkan dalam sebuah bus,” ujarnya kepada mobilinanews (30/3).
Beragam kenyamanan yang harusnya tersedia mulai dari kursi penumpang yang empuk, pendingin ruangan, hingga fasilitas entertainment bahkan wi-fi di dalam bus. New Armada yang saat ini fokus membangun bus dengan fasilitas mewah memang masih didominasi oleh kebutuhan customer yang bergerak di bidang usaha travel maupun memenuhi kebutuhan bus antar kota antar propinsi.
Namun bukanlah tidak mungkin kenyamanan plus-plus yang dimiliki oleh lansiran bus hasil produksi New Armada menjadi bus kota idaman bagi masyarakat umum. Sebagai buktinya, New Armada telah memproduksi Double Decker (Bus Tingkat) yang nantinya akan dipergunakan oleh Pemda DKI dan dikelola oleh Transjakarta, sebagai transportasi umum sekaligus bus wisata.
Tentunya bus kota sebagai angkutan umum yang nyaman dan ideal hanyalah salah satu pekerjaan rumah yang harus dikejar selain perbaikan kondisi kemacetan kota Jakarta yang semakin akut. Lantas seperti apakah sepak terjang para pelaku usaha karoseri sebagai pihak yang dapat mewujudkan mimpi tersebut dalam berbagai produk bus yang bisa dialokasikan sebagai angkutan massal yang ideal? Tunggu ulasannya.