mobilinanews (Aceh) - Berakhir sudah ekspedisi di alam liar selama 4 hari. Melalui ajang Seulawah eXpedition yang berlangsung 5-8 Mei 2016, Indonesia Offroad eXpedition (IOX) Chapter Aceh sebagai pengusung event ingin mencapai banyak misi dari ekspedisi kali ini.
Misi pertama tentunya petualang dengan kendaraan roda dua dan empat. Sebanyak 62 jip berbagai merek dan tipe serta 40 dirt bike melintasi ganasnya alam di kaki gunung Seulawah berketinggian 1800 meter yang berada di Kabupaten Aceh Besar. Nama Seulawah diabadikan pada pesawat angkut pertama milik Indonesia, yaitu Dakota RI-001.
Jumlah peserta pun membludak dari quota semula. Ganasnya trek yang masih alami juga dijajal 4 rider terjauh dari The Next Sangatta dan Samarinda yang menunggangi KTM 2-tak 250cc dan 300cc. Peserta motor lainnya dari IMTA, Cahroad dan IOX. Sedangkan peserta mobil tercatat dari MTC, Land Rover Club Aceh, Trooper Indonesia, SJI, Isuzu team, Mau Kemana team, KR team, Kisaran dan Langsa team.
Misi kedua tentunya memperkenalkan potensi wisata alam yang ada. "Keindahan alam Seulawah sangat indah, sulit untuk diceritakan," sebut Ismail dari Meulaboh Touring Club mengandalkan Land Rover.
"Melalui event ini membuka akses tempat wisata Lingkok Kuwing atau Grand Canyon Aceh," ungkap Musni Haffas, Ketua Indonesia Offroad eXpedition (IOX) Chapter Aceh selaku penyelenggara.
Tak hanya satu lokasi yang menakjubkan. Mengitari gunung berapi aktif Seulawah dengan jalan bukit kapur dan sungai berbatu menjadi penyejuk mata bagi petualang sejati sambil menaklukkan rintangan dan tantangan alam yang belum tersentuh tangan manusia.
Misi lainnya adalah menjalin kekompakan sesama offroader. "Ketika problem dan kesulitan menghadang, disitulah dibutuhkan kerjasama agar semua bisa keluar dari lokasi," lanjut Musni Haffas yang biasa disapa Alex sambil menyebut dapat dukungan dari PMI, Basarnas, BPBD, Dinsos, Koetaraja Rescue dan dari berbagai komunitas jip 4x4.
Misi selanjutnya tentang program safety dan pembinaan. "Motto IOX sendiri adalah kebersamaan dan persaudaraan, jadi tidak boleh ada kepentingan lain selain hobby bagi anggotanya. Kami kedepankan masalah safety dan pembinaan," ungkap Fouzi Muhammad, Ketua Penyelenggara.
Nah, misi terakhir ternyata cukup mulia yakni untuk membuka akses jalan jalur evakuasi erupsi Panca Lamtamot ke Padang Tiji. Misinya mencari jalan alternatif yang aman dan lebih singkat menuju wilayah timur sejauh 20 km.
Akhirnya semua peserta menutup petualangan selama 4 hari di markas Brimob Seulawah disambut Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Rudi Polandi. Inilah event offroad terbesar di Aceh setelah IOX 2013 lalu. (Teks & Foto: BangVe)