mobilinanews (Jakarta) – Perjalanan mudik lebaran dengan rutinitas kita sehari-hari diperkotaan tentunya memiliki handicap yang berbeda. Untuk perjalanan luar kota khususnya saat mudik tentunya memiliki kondisi serta kontur jalan yang berbeda. Salah satu yang mesti dipersiapkan guna mengoptimalkan visibilitas berkendara, khususnya di malam hari, tergantung dari lampu.
“Saat perjalanan mudik hendaknya kondisi lampu harus dalam keadaan fit dan sesuai dengan kondisi jalan. Pilihan lampu yang tepat peruntukan mudik lebaran idealnya dapat mengakomodir penerangan secara optimal di malam hari, dan dapat menjadi penanda di siang hari,” ujar Marco, Supervisor Autovision di MGK Kemayoran.
Kepada mobilinanews ditekankan oleh Marco, penggunaan DRL (Daytime Running Ligh) akan berfungsi sebagai penanda di siang hari, sedangkan pilihan lampu baik bahloam, LED (Light Emitting Diode) maupun HID (high intensive discharge)haruslah mengacu kepada besaran Kelvin yang sesuai.
“Baiknya menggunakan 5000 Kelvin kebawah agar dapat memberikan penerangan yang optimal bagi pengemudi dan tidak menyilaukan bagi pengguna jalan lain. Bagi yang masih menggunakan lampu diatas 5000 Kelvin, ada baiknya diganti untuk sementara waktu, atau memberikan lampu penerang tambahan seperti foglamp yang berwarna kekuningan,” jelasnya.
Penggunaan lampu mulai 6000 Kelvin keatas, menghasilkan warna putih hingga kebiruan. Pancaran cahaya warna ini tidak akan optimal memberikan penerangan saat melewati medan yang berkabut ataupun ketika melewati hujan deras khususnya di malam hari.
Penambahan foglamp bisa mengimbangi penerangan lampu HID dan LED yang cenderungnya berwana putih. Dengan menyilangkan warna putih dan kuning, visibilitas berkendara malam hari akan lebih optimal dan perjalanan mudik lebaran lebih aman dan nyaman.