mobilinanews (Jakarta) – Terkait pembatalan penyelenggaraan MotoGP Sentul tahun 2017, pebalap senior dan anggota DPR RI dari komisi X Moreno Soeprapto menyampaikan beberapa kesimpulan. Yang pada intinya, tidak ada good will dari pemerintah untuk mengambil nilai positif dari penyelenggaraan event balap motor terakbar di dunia itu.
“Pemerintah dari awal Januari 2016, sudah ragu-ragu untuk mendukung Sentul karena mengharapkan ada alternatif lain.. Karena alternatif lain ini belum jelas makanya kepastian Sentul diulur terus untuk memberi kesempatan supaya alternatif lain tersebut benar-benar mantap,” ujar Moreno.
Legislator partai Gerindra tersebut menyatakan, kemungkinan besar pemerintah/PP IMI bermain di belakang karena terlihat dari bahasa surat Dorna bahwa mereka dapat menerima usulan Sumatera Selatan jadi tuan rumah. Berarti kan ada pihak yang mengusulkan.
Selain itu, terjadi ambiguitas pemerintah ini menjadi bumerang bagi Sentul karena memberikan efek negatif kepada investor. “Pemerintah tidak menyadari efek positif yang luar biasa dari penyelenggaraan MotoGPsehingga menganggap bilamana lokasi alternatif gagal maka hal tersebut adalah urusan kecil dan akan mencari solusi jangka pendek lagi.”
Moreno juga menunjuk ketidaktegasan Kemenpora yang diminta bantuannya oleh Kementerian Pariwisata untuk mewujudkan MotoGP telah membuat opportunity meningkatkan kunjungan wisatawan menjadi hilang dan hal ini sangat merugikan Kementerian Pariwisata.
“Sekarang pemerintah dalam hal ini Kemenpora masih dapat berkontribusi dengan menghubungi Dorna dan menutup peluang alternatif lain tersebut sehingga seluruh potensi bangsa ini dapat fokus pada satu titik saja,” tutur pria ganteng yang masih suka melajang.
Kemudian, PP IMI seyogyanya berupaya keras mewujudkan MotoGP di Sentul karena kegiatan tersebut sama sekali tidak menggunakan uang pemerintah. Dan keberhasilan penyelenggaraan MotoGP akan menjadi barometer bagi keberhasilan Ketum PP IMI.
“Demikian pula sebaliknya bahwa kegagalan tersebut utamanya karena ketum PP IMI tidak mampu mencari solusi atas segala permasalahan yang timbul dan bahkan melibatkan diri dalam permasalahan tersebut,” ungkap Moreno.
Dengan kegagalan Indonesia menyelenggarakan MotoGP 2017, lanjut Moreno, sudah sepantasnya dan sangat pada tempatnya bahwa ketum PP IMI harus mengundurkan diri karena ketidakmampuannya tersebut.
“Bila ketum PP IMI menolak mundur maka sudah dapat dipastikan bahwa masa depan IMI dan motorsport Indonesia akan memasuki masa kegelapan,” pungkas Moreno. (budi santen).