mobilinanews (Jakarta) - Rajinnya pabrikan merilis motor tipe baru bikin 'umur' motor jadi cepat tua. Motor yang 'baru' usia 2 atau 3 tahun sudah dianggap motor lawas. Akibatnya, ada tren harga jual kembali motor cepat anjlok.
Buat yang udah punya motor, tren ini merugikan. Dengan banyak merilis motor baru yang masih turunan dari tipe sebelumnya, sebenarnya pabrikan sudah melanggar janji manis pada konsumennya dulu. Padahal dulu pabrikan beriklan, bahwa harga jual kembali motor produksi mereka tetap tinggi.
Toh kita ngga bisa mengandalkan pabrikan untuk menjaga supaya nilai jual kembali motor kita tidak anjlok. Pabrikan memikirkan bisnis mereka. Kalau ngga rajin merilis motor baru, bakal dilibas pabrikan lain.
Tapi, jangan gusar. Waluyo, pedagang motor bekas asal Lampung mau berbagi rahasia kecil supaya 'aset' kita tetap mahal saat akan dijual kembali.
Pertama, Waluyo tetap mewanti agar kita menjaga kemulusan bodi motor. Repot memang. Tapi, kalau kita hati-hati berkendara, inshaa Allah jauh dari celaka. Jadi motor tetap mulus.
Motor bekas akan dinilai lebih mahal jika bodinya masih terlihat asli seperti baru keluar dari diler. Makanya, "Lebih bagus, kalau sejak awal, memiliki 2 set cover body. Terutama cover yang mudah kusam atau rusak. Saat akan dijual kembali, bisa pakai cover body yang masih mulus untuk dongkrak harga," anjur Waluyo yang punya diler Big Motor.
Lalu, selalu jaga kesehatan mesin dengan melalukan perawatan berkala. Usul Waluyo, servislah di bengkel yang terpercaya, dan telaten. Soalnya, pedagang motor bekas detil melihat tanda-tanda bekas bongkar-pasang mesin.
"Kalau perawatannya jorok, keliatan dari kondisi baut-bautnya. Pedagang motor bekas akan meminta harga lebih murah untuk motor seperti itu. Karena ada kemungkinan mesin.sudah diobrak-abrik," bilang pemilik diler di wilayah Pringsewu, Bandar Lampung, Lampung itu.
Kunci terakhir, jika Brader en Sister ingin menjual motor, pertama, tawarkan dulu pada yang kenal. Teman atau tetangga. Karena mereka lebih dekat, dan mungkin lebih tau gimana Brader en Sister merawat motor itu.
"Sering orang ingin beli motor bekas pakai orang lain karena dia tau si pemilik merawat dengan telaten," tutup Waluyo.
(Teks : Aries Susanto; Foto : ASK)