mobilinanews.com (Jakarta) - Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya tahun 2013, angka kecelakaan di Jakarta untuk pelajar dan mahasiswa terdiri dari 6.498 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 95 orang, luka berat 409 orang dan luka ringan 703 orang. Kelompok usia produktif (16 – 25 tahun) mendominasi dari total kecelakaan lalulintas di Indonesia.
Menurut Jusri Pulubuhu, Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting, ada beberapa bentuk kesalahan yang kerap dilakukan pengemudi remaja. Di antaranya membuntuti kendaraan lain terlalu dekat dan tidak memperhitungkan jarak aman (biasakan jaga jarak aman 2 detik), kurang memperhatikan keliling dan kaca spion (biasakan mengecek berkala spion setiap 5 – 8 detik), sering berpindah lajur, memainkan pedal gas agar terdengar jeritan suara mesin (membuat hasil pembakaran mesin tidak sempurna), hingga menyalip dari kiri atau bahu jalan di jalan tol.
Itulah mengapa Jusri tergerak memberi beberapa kiat pada para orang tua yang bersikeras membiarkan anak mengemudi mobil. Pastikan usia anak telah memenuhi syarat memperoleh SIM. Masukkan mereka ke sekolah mengemudi berkualitas untuk mendapat dasar teknik mengemudi aman. Lakukan aturan teknis, misalnya pada dua tahun pertama setelah memiliki SIM, jam mengemudi dibatasi pukul enam sore. Jika terjadi pelanggaran, aturan diperpanjang 9 hingga 12 bulan.
Jika terbukti melakukan pelanggaran lalulintas dan mendapat surat tilang, atau bahkan kecelakaan, maka ijin mengemudi dicabut sampai batas waktu yang disepakati. Orang tua juga sebaiknya mengevaluasi kemampuan mengemudi anak secara berkala.
Apabila anak berhasil melalui enam bulan pertama dengan baik, jangan langsung dilepas. Tetap berlakukan aturan, meski lebih longgar. Misalnya dengan tambahan pada akhir pekan bisa mengemudi hingga jam sembilan malam. Setelah melewati waktu 18 bulan pertama dan anak dianggap telah memiliki pengalaman mengemudi di jalan raya, ikutkan mereka pada program mengemudi berbasis defensive, agar dapat meningkatkan kemampuan dan perilaku berkendara.
Mengemudi mobil memang mudah, namun yang dibutuhkan ketika di jalan raya adalah bagaimana berkendara secara dewasa, serta tidak mudah terprovokasi oleh suasana sekitar. Jangan jadikan anak sebagai mesin pembunuh di jalan raya.
Baca juga Bahaya Pengemudi Remaja .