mobilinanews (Jakarta) - Pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri otomotif nasional mengantar Institut Otomotif Indonesia (IOI) melakukan studi banding ke Thailand dan Malaysia.
Langkah ini merupakan langkah positive dalam mencari masukan demi upaya pengembangan SDM otomotif di Tanah Air.
“Di era perdagangan bebas, peningkatan SDM sangat penting agar kita mampu bersaing secara global. Pengembangan SDM otomotif akan menjadi concern bagi kami dengan melibatkan Institut Otomotif Indonesia (IOI),” ucap Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Mujiyono, saat kunjungan Kemenperin dan IOI ke Thailand Institute Automotive (TAI) baru-baru ini.
Mujiyono menyebut pihaknya akan memfasilitasi pengembangan SDM otomotif karena secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan industri otomotif.
“Kami telah memiliki lembaga yang siap untuk mencetak SDM yang berkualitas khususnya di bidang otomotif. Langkah IOI menjajaki kerjasama dengan lembaga terkait di beberapa negara, kami anggap sangat positive,” papar Mujiyono.
Sementara I Made Dana Tangkas selaku Presiden IOI menilai industri otomotif Indonesia memang harus belajar dari Thailand. “Keberadaan IOI memang masih baru. Karena itu kami ingin belajar dari Thailand Automotive Institute dalam hal pengembangan industri otomotif Thailand. Termasuk dalam pengembangan SDM yang andal,” ucapnya.
"Jika Indonesia mau lebih maju dari Thailand, maka harus lebih baik dalam membuat kebijakan. Apalagi saat ini Indonesia sudah menjadi pusat produksi otomotif beberapa produsen terkenal,” tambah Made.
Hasil kunjungan ini sekaligus akan menjadi bahan dalam menyusun roadmap pengembangan industri otomotif nasional dalam tiga tahun ke depan dimana IOI akan memegang eran yang penting.
Di lain pihak, Presiden TAI, Vichai Jirathiyut menyebutkan pihaknya terus menjaga netralitas antara pemerintah dan swasta. Meski diinisasi oleh pemerintah Thailand pada tahun 1998, namun organisasinya mempunyai independensi.
“Singkatnya, kami membantu swasta melebarkan sayap industri yang berarti mempekuat perekonomian Thailand di samping menjaga kepentingan nasional dengan mempermudah pengurusan investasi, mempromosikan Thailand sebagai basis produksi, serta menyusun masukan bagi pemerintah,” kata Vichai.
Bahkan, dalam menjaga kepentingan nasional seperti efisiensi energi dan merawat lingkungan hidup, TAI mempunyai kuasa melakukan uji tes emisi. Hasilnya saat ini TAI sudah memiliki fasilitas uji emisi rendah, seperti mobil hybrid, mobil berbasis baterai, dan mobil listrik.
Pentingnya Thailand di mata investor, pengadaan SDM pun ikut menjadi perhatian. Thailand bahkan mengklaim SDM mereka kini sudah sangat memadai. Terlebih lagi saat ini, Toyota dari Jepang dan Mercedes-Benz telah mendirikan sekolah teknik setara diploma. (Zie)