mobilinanews (Sentul) – Mungkin, Lola Monek orang yang paling bisa menahan kesal. Ini terkait dengan rencana renovasi sirkuit Sentul International dan penyelenggaraan MotoGP di Sentul. Baru setelah rencana untuk 2017 itu dipastikan batal, General Manager sirkuit Sentul itu mau buka-bukaan.
“Terus terang saya menahan diri untuk tidak mengeluarkan statement. Karena takut malah jadi blunder. Namun setelah kami merasa dipermainkan, saatnya kini saya harus ngomong kepada teman media,” ujar Lola kepada mobilinanews belum lama ini.
Menurut Lola, alasan Sentul belum menyerahkan master plan itu sebenarnya membuatnya bingung. Karena beberapa kali telah menyerahkan itu kepada Dorna melalui Kemenpora, dan beberapa kali pula minta direvisi.
“Itu satu. Yang kedua, kami merasa surat kami kepada Dorna sengaja ditahan tahan dan diserahkan sehari setelah deadline yang ditentukan oleh Dorna. Padahal surat kesanggupan itu sudah lama kami kirim ke Kemenpora. Ada apa ini?,” lanjut Lola.
Namun setiap hari dilakukan cek dan update ke kantor yang terletak di kawasan Senayan itu, ternyata surat itu sudah ada di meja Menpora Imam Nahrawi. Itu keterangan dari Gatot S Dewo Brata, asisten dan juru bicara Kemenpora. Sudah di meja Menpora, sekian lama dan tidak ditanda tangani atau diapakan.
“Padahal pada surat itu diterangkan secara gamblang, bahwa Sentul siap menyelenggarakan MotoGP Sentul 2017 dan melakukan renovasi sirkuit dengan biaya sendiri. Tidak ada sama sekali soal dana APBN. Karena kami sudah menggandeng investor swasta bonafid,” tutur Lola.
Maka Lola menjadi heran kenapa masih saja didengungkan kalau renovasi sirkuit Sentul masih menggunakan dana APBN? Lola menganggap itu ada pihak yang menghembuskan dan bertujuan mendiskreditkan sirkuit Sentul.
Pihak Sentul juga melihat tidak ada pendampingan dan pembimbingan yang memadai dari PP IMI sebagai regulator organisasi bermotor Indonesia untuk menggolkan MotoGP bisa digelar di Sentul.
“Itu mestinya menjadi tanggung jawab moral ketua umum PP IMI. Tapi kali ini sepertinya ketuanya malah memiliki agenda tersembunyi. Kalau begini caranya, bagaimana otomotif di Indonesia bisa maju?,” kali ini ucap Moreno Soeprato, anggota DPR RI dari partai Gerindra dan juga pebalap senior Indonesia.
Nah loh. (budsan)