mobilinanews (Jakarta) – Pebalap F4 South East Asia Championship Indonesia, Keanon Santoso dengan berat hati tidak bisa mengikuti seri 3 dan 4 Rotax Max Challenge di Sentul International Karting Circuit, Bogor, 27-28 Agustus 2016.
“Ngejar ketinggalan pelajaran di sekolah, om. Kan saya sudah sering izin untuk mengikuti perlombaan gokart dan F4 di luar negeri,” ujar Keanon kepada mobilinanews.
Hebatnya, meski sering izin tidak mengikuti pelajaran, pelajar kelas 2 SMA Globla Sevila, Pulo Mas, Jakarta Utara mendapat predikat Teofilos Distinction (1A*, 4A) yang artinya pelajaran dengan hasil terbaik.
Artinya, aktif mengikuti kegiatan balap bukan berarti harus ketinggalan sekolahnya. Karena di sela-sela selesai mengikuti latihan atau balapan, Keanon sering membaca buku sekolahnya.
Dan dasarnya, putra kedua pasangan Yongliek Santoso dan Menik Indah Susanti ini berarti memang berotak encer. Ditanya begitu, Keanon hanya tersenyum malu.
“Yang jelas, saya lebih fokus mengikuti F4 SEA yang seri berikutnya akan dilangsungkan di sirkuit Sepang, Malaysia, berbarengan dengan balapan seri F1,” ungkap Keanon.
Padahal sebenarnya posisi Keanon di kelas Senior Max cukup menjanjikan di klasemen sementara. Sedangkan di kejurnas Eshark Rok Cup Indonesia, Keanon bahkan memimpin klasemen sementara Rok Senior. Dan tinggal selangkah lagi lolos grand final pada November mendatang di Italia.
Demikian pula sang kakak, Kezia Santoso juga tidak bisa turun di RMC karena tengah mempersiapkan studinya ke Inggris dalam waktu dekat. "Tidak jadi ke Belanda, karena bareng dengan Clio Clarissa yang sama-sama akan kuliah di UK. Kan bisa nyewa apartemen bareng dong," ujar Kezia.
Keren nih, sekolah dan balap sama-sama maju nih. (budsan)