mobilinanews (Jakarta) – Musyawarah Mufakat yang digelar KONI Pusat dengan dihadiri seluruh Pengprov IMI se-Indonesia pada hakekatnya setara dengan Munas IMI ulang seperti yang disyaratkan BAORI.
“Musyawarah mufakat kan itu roh dari demokrasi. Apalagi kedua pihak juga menginginkan proses yang lebih sederhana. Kami sebagai caretaker melaporkan itu kepada KONI Pusat, dan disetujui,” ujar Mohammad Riyanto Rasyid, caretaker Ketum IMI.
Soal tim formatur untuk menyusun pengurus PP IMI penyempurnaan seperti kesepakatan kedua pihak, Riyanto menyebut inti tim formatur ada pada Sadikin dan Prasetyo.
“Tadi Pak Pras telah menyatakan bahwa didampingi Pak Sadikin sebagai Ketum terpilih akan mengajak wilayah Pengprov IMI provinsi zona barat, tengah dan timur masuk dalam tim penyempurnaan kepengurusan untuk 2016-2020,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai sekjen PP IMI itu.
Tentang kapan pengurus PP IMI akan dilantik oleh KONI Pusat, lanjut Riyanto, tergantung pengajuan setelah susunan pengurus PP IMI disempurnakan telah rampung.
Soal kapan boleh melakukan Musprov IMI, apakah harus menunggu setelah kepengurusan PP IMI dilantik? Riyanto belum bisa menjelaskan. Namun mantan Ketua Penyiaran Indonesia (KPI) ini bersedia mengemukakan pendapatnya secara pribadi.
“Ya, mestinya yang akan Musprov agak lama ya menunggu setelah PP IMI dilantik KONI Pusat. Tapi, lihat casenya. Ya harus bijaksana. Kalau yang tinggal 2 hari lagi dari hari ini misalnya ya harus Musprov. Supaya tidak ada kevakuman organisasi. Tapi, sekali lagi, itu pendapat pribadi saya...,” pungkas Riyanto. (budsan)