mobilinanews (Tokyo) - Dunia otomotif heboh dengan rumor terkait rencana kepemimpinan Carlos Ghosn di tubuh Mitsubishi Motos Corp. Bilamana hal ini terjadi, maka orang nomor satu Nissan ini akan menjadi eksekutif pertama di dunia yang langsung mengepalai tiga merek mobil berbeda.
Dan ini memang bisa saja terjadi, karena pada dasarnya Nissan saat ini sudah mengakuisisi 34 persen saham Mitsubishi Motors sebagai upaya penyelamatan dari merek `Tiga Berlian` ini setelah skandal manipulasi pengujian bahan bakar yang terkuak beberapa waktu lalu.
Langkah penunjukan pria berusia 62 tahun ini sebagai Chairman and Chief Executive Officer Nissan, Renault dan Mitsubishi, dianggap sebagai langkah tepat untuk membawa aliansi 3 merek otomotif ini sebagai grup otomotif terbesar keempat di dunia. Apalagi Carlos Ghosn sangat dihormati di industri otomotif karena dikenal sebagai sosok yang mampu membalikan kondisi perusahaan dari yang lesu menjadi perusahaan sehat berkat kebijakan-kebijakan `cutting budget` yang kadang-kadang brutal.
"Dalam rangka melaksanakan restrukturisasi besar-besaran tersebut, Anda membutuhkan seseorang sekuat Ghosn. Ini mudah bagi seorang Ghosn untuk melakukan hal-hal seperti yang dia lakukan di Nissan, menggabungkan platform, memotong biaya, bahkan menutup pabrik untuk menyelamatkan uang perusahaan," kata Koji Endo, analis otomotif di Tokyo dilansir dari Bloomberg.
Berhasil melakukan makeover radikal di tubuh Renault pada tahun 1990-an, kemudian mengambil alih tampuk pimpinan Nissan di awal 2000-an, "Le Cost Killer" (julukan Ghosn) mampu membawa kedua merek tersebut berjuang kembali dari tepi jurang kebangkrutan.
Namun dibalik rencana penunjukan tersebut, banyak juga pihak yang menolak dan merasa pesimis. "Saya fikir dia memiliki cukup banyak pekerjaan yang harus dilakukannya di Renault dan Nissan. Dia juga harusnya menghabiskan seluruh waktunya di dua perusahaan tersebut daripada harus mengambil pekerjaan tambahan lagi," sebut Hans-Peter Wodniok, seorang analis asal Frankfurt.
Senada dengan ucapan di atas, Bruno Aziere, perwakilan dari serikat CFE-CGC Renault bertanya-tanya bagaimana Ghosn bisa membagi waktunya dengan tanggung jawab barunya ini nanti.
Sementara Franck Daout dari serikat CFDT mengatakan pemusatan kekuasaan di tangan Ghosn bisa menjadi masalah baru saat mungkin nanti ia dalam kondisi yang kurang sehat. "Kami sadar bahwa ia juga dikelilingi oleh tim yang akan membantu menangani tanggung jawabnya. Namun, bagaimana ia dapat memiliki cukup waktu untuk mengabdikan dirinya untuk semua entitas?", kata Daout.
Meski baru sebatas rumor, kabar ini sudah berhasil membawa hal positif di pasar bursa saham Tokyo. Saham Mitsubishi Motors langsung melonjak 7,9% dan ditutup pada 522 Yen setelah Nikkei melaporkan penunjukan Ghosn. Sementara saham Nissan naik 0,5% menjadi 1,004.50 Yen, dan saham Renault naik 0,8% menjadi 77,28 Euro di Paris, Perancis. (Zie)