mobilinanews (Purwakarta) – Sosialisasi dan jadwal Musprov IMI Jawa Barat belum lagi diterbitkan. Tetapi, sudah ada pemaksaan tanda tangan surat dukungan kepada calon petahana Ketum IMI Jawa Barat.
Hal itu terkuak ketika kandidat ketum IMI Jabar, Fachrul Sarman bersama tim suksesnya diundang klub dan komunitas IMI di Purwakarta untuk bersilaturahmi.
“Hari kemarin ketika mendampingi kandidat ketum IMI ke Purwakarta merasa kaget karena mereka telah ditodong untuk tanda tangan surat dukungan salah satu calon tanpa sepengetahuan ketua dan pembina klub. Dan membuat kemarahan besar dari pembinanya yang seorang Kapolres,” ujar Frans Tanujaya, timses Fachrul.
Pemaksaan tanda tangan surat dukungan itu untuk calon petahana, dalam hal ini Rio Teguh Pribadi. Dan klub-klub yang dipaksa dan ditodong itu kini akan mencabut dukungan dimaksud. Karena dianggap tidak murni suara klub anggota IMI Jabar.
Informasi dari klub, oknum pengurus Pengprov IMI Jabar secara sistematis menugaskan tenaga admin sekretariat untuk menghubungi klub-klub memaksa minta surat dukungan. Hal ini dilakukan hampir ke semua klub anggota IMI Jabar.
Maka itu, Frans yang mantan Biro Olaraga Roda Dua PP IMI itu mengusulkan ada perubahan mekanisme penjaringan calon secara legalitas keanggotaan. Yakni dengan mengumpulkan seluruh klub di Jabar lalu dilakukan penyampaian visi misi. Itu dinilai lebih fair.
“Kalau sekarang in, hanya petahana saja yang tahu jumlah klub. Mereka pula yang tahu kapan menentukan waktu Musprov. Yang beginian harus segera dibuka, biar lebih fair,” sambung Frans.
Menurut Frans, ketika silaturahmi dengan klub dan komunitas itu, banyak yang kaget ada calon ketum IMI Jabar yang memiliki potensi yang bagus, memiliki link luas serta wawasan yang luas. Untuk membangun organisasi yang maju dan modern di bidang organisasi, prestasi, wisata dan kesekretariatan.
“Potensi Jabar sangat besar dengan anggota hampir 250 klub, dengan jumlah event ratusan sangat berbeda dengan daerah lain. Untuk itu perlu pemimpin yang memiliki kapabilitas dan link ke pemerintahan, TNI dan Polri seperti kang Fachrul Sarman,” tegas Frans.
Wah, kampanye nih ye... (budsan)