mobilinanews (Gading Serpong) – Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah itu rupanya tepat ditujukan kepada Musa Arjianshah atau yang karib disapa Arji yang menjadi bintang baru ajang speed offroad 2016.
Ya, Arji yang menjuarai kelas G1.2 Polaris UTC pada seri 4 Indonesia eXtreme Offroad Racing (IXOR) di sirkuit Paramount Land, Gading Serpong, Tangerang, Minggu (6/11) adalah putra dari Ijeck, speed offroader dan pereli nasional dari Medan, Sumatera Utara.
Arji yang didampingi navigator senior Hery Koentoyo mengungguli para senior seperti Yedidiah Soerjosoemarno, Donny SQ, Daniel Zebedues hingga Satya Sunarso.
Dari 4 seri IXOR yang telah digelar tahun ini, mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis Universitas Padjajaran Bandung itu selalu menjadi juara 1. Bahkan pada seri 4 yang diikuti 144 peserta ini Arji lolos ke fase Champ of Champ dan berhasil finsih urutan 9. Wow...
“Saya banyak belajar dari ayah. Dan memang offroader dan pereli idola saya memang ayah,” ujar Arji kepada mobilinanews di motorhome tim 7 Saudara di Paramount Land, Minggu.
Prestasi menonjol Arji ini tentu tak lepas gemblengan Ijeck. Dari kecil, Arji diikutkan balap gokart hingga hampir 3 tahun. Bahkan kawasan Cemara Asri di Medan pernah disulap menjadi sirkuit gokart dan menggelar event kejurnas.
Arji dan Ijeck, sang ayah. Bersinar berkat gemblengan ayahnya
Mengikuti gokart adalah untuk melatih basic balap di roda empat. Namun karena seringnya mengikuti sang ayah turun di ajang speed rally dan sprint rally, Arji akhirnya magang dulu sebagai navigator.
Tak perlu menunggu lama, tahun lalu Arji berhasil menyandang gelar juara nasional reli kelas GR2 yang selama ini dikuasai Eddy WS, seniornya juga dari Medan.
Karena tahun ini kejurnas reli vakum, maka ABG 18 tahun ini fokus di speed rally. Hasilnya, telah mengunci juara umum kelas G1.2 Polaris kendati satu seri masih akan digelar di Banjarbaru, 26-27 November 2016.
“Ikut speed offroad adalah hal baru. Soalnya sebelumnya main di reli. Bedanya, kalau speed offroad balapannya sebentar dan lebih banyak nunggunya. Kalau reli SS-nya panjang dan menantang hehe,” polos Arji.
Soal prestasinya yang menonjol di usia belia, sang navigator Herry Koentoyo menyebut Arji sebagai bibit unggul. “Dia cepat adaptasi dan pintar menterjemahkan. Arji itu seperti Bari Bintang dulu; cepat, mental bagus dan bernyali,” ungkap Hery.
Diprediksi, Arji bakal menjadi pebalap dengan prestasi cemerlang. Bahkan bisa lebih mengkilap ketimbang sang ayah...(budsan)