F1 2019 : Dilema Leclerc Masuk Brasil, Ferrari Pusing Cari Solusi

mobilinanews (Italia) - Perebutan posisi 3 Besar di klasemen F1 2019 masih seru. Sialnya, Charles Leclerc yang tengah menempati posisi 3 justru punya problem serius menyongsong GP Brasil pekan depan.
Sangat berat problem driver Ferrari ini dan semua alternatif solusi punya resiko.
Pada saat sama posisinya terancam oleh Max Verstappen dengan selisih poin 14 dan rekan setim Sebastian Vettel (selisih poin 19) yang berada di peringat 4 dan 5.
Posisi 1 dan 2 sudah dipastiakan milik duo Mercedes Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas.
Masalah Leclerc berawal pada sesi FP3 GP AS di Texas lalu. Kebocoran hidrolik membuat mesin mobilnya ngadat dan harus ganti mesin. Kedua mesin ini tak lagi bisa dibawa ke GP Brasil.
Yang pertama karena jarak tempuh yang sudah tak ideal, dan mesin kedua mengalami kerusakan teknis.
Kerusakan mesin kedua itu bisa diperbaiki dan saat dicoba di Sirkuit Maranello milik Ferrari, data menunjukkan masih bisa dipakai hingga akhir musim.
Hanya saja resikonya tinggi karena barang yang sudah pernah rusak jelas punya potensi rusak kembali. Tak apa jika dipakai hanya untuk sesi tes.
Tapi, buat dipacu dalam sebuah race penting, sepertinya bukan kebiasaan Ferrari untuk menggunakan mesin yang pernah gagal.
Apakah Ferrari, khususnya Leclerc yang tengah terancam Verstappen, bersedia pakai opsi itu?
Jika opsi itu tak diambil maka alternatif terakhir adalah membuka mesin baru SF90 yang bisa jadi sesungguhnya direncanakan pakai untuk pengembangan mesin 2020. Ini juga beresiko.
Karena pakai mesin melebihi jatah akan dihukum grid penalti mundur 10 posisi. Kalaupun misalnya Leclerc jadi pole sitter di GP Brasil maka ia akan start dari urutan 11.
Dengan kata lain, penalti itu akan memberikan keleluasaan Verstappen untuk memangkas jarak di klasemen. Bahkan kesempatan Vettel untuk memepet Leclerc pun semakin terbuka.
Sejauh ini Ferrari belum menentukan langkah apa yang diambil memasuki GP Brasil.
Bisa jadi menunggu feeling Leclerc karena ini menyangkut posisinya di 3 Besar kejuaraan dunia, terlebih lagi pada saat tahun pertamanya di tim Ferrari. (rnp)