mobilinanews (Italia) - Spekulasi kepindahan Max Verstappen ke tim Mercedes tahun depan masih saja berseliweran. Hari ini, Rabu (16/6), muncul isu terbaru.
Pembawa isu adalah media top Motorsport Italia. Dengan sumber orang dalam, katanya, Verstappen akan bertahan di Red Bull setidaknya hingga akhir 2026 jika dirinya berada di 3 Besar klasemen kejuaraan dunia pembalap usai GP Hungaria di Sirkuit Hungaroring pada 3 Agustus mendatang. Artinya hanya tersedia waktu hanya 18 hari untuk para teknisi Red Bull di bawah arahan Pierre Wache untuk memberikan mobil kompetitif di Hungaria.
Saat ini Verstappen berada di P3 klasemen di bawah duet McLaren Oscar Piastri dan Lando Norris. Ia mengoleksi 165 poin. Terancam digusur George Russell (Mercedes) yang mengintai dari peringkat 4 dengan total poin 147.
Selisih 18 poin itu masih termasuk riskan buat Red Bull karena sebelum ke Hungaria sirkus balap F1 terlebih dahulu singgah di GP Belgia pada 27 Juli.
Jika di dua seri beruntun itu Verstappen kalah lebih dari 18 angka dengan Russell maka ia akan berangkat menuju tim Mercedes seperti rumor selama ini. Jika itu benar, ironisnya yang ia gantikan di Mercedes adalah Russell sendiri.
Sudah diungkit berulangkali kalau Verstappen berada di luar 3 Besar hingga paro pertama kompetisi 2025 maka ia punya hak untuk pergi dari Red Bull meski kontraknya tertulis hingga akhir 2028. Kabarnya antara Verstappen dengan Team Principal Mercedes Toto Wolff sudah ada perjanjian tak tertulis soal hal itu. Karena itu pula Wolff belum menentukan perpanjangan kontrak Russell musim depan, semata karena menunggu kepastian dari Verstappen.
Di internal Red Bull sendiri, ultimatum Verstappen menjadi menarik. Itu tantangan pertama dan utama yang harus dihadapi Laurent Mekies sebagai prinsipil tim Red Bull yang baru saja menggantikan Christian Horner yang dipecat para pemegang saham dan CEO Red Bull Gmbh sebagai induk usaha Red Bull Racing.
Pemecatan Horner, kabarnya, salah satunya sebagai upaya untuk mempertahankan Verstappen tetap dalam tim Austria itu.
Di sisi lain Verstappen sendiri mengatakan pemecatan Horner tak dengan sendirinya menyelesaikan problem di Red Bull dalam pegembangan mobil RB21. Ia berharap kedatangan Mekies akan bawa penyegaran dan Verstappen tertarik untuk menunggu potensi tim menuju musim 2026 yang akan berlangsung dengan regulasi baru.
Hal itu dibenarkan oleh manajer pribadi Verstappen, Raymond Vermeulen.
"Saat ini kami mencermati perkembangan selanjutnya, termasuk potensi tahun depan," kata sang manajer.
Ya, Verstappen pun harus berhitung ulang karena sama sekali tak bisa ditebak tim mana yang akan berkuasa sesuai regulasi tahun depan. Ia juga penasaran dan ingin mengetahui mobil besutannya tahun depan dengan mesin buatan Red Bull sendiri yang berkolaborasi dengan Ford.
Kesimpulannya, sesungguhnya Verstappen masih ingin bertahan di Red Bull sepanjang keinginannya terpenuhi,yakni mobil yang mampu bersaing.
Ultimatum 18 hari itu mungkin saja hanya untuk menekan dan mendorong kinerja duet Mekies dan Wache untuk segera siap tempur di Belgia dan Hungaroring. Apalagi jika dalam kondisi normal, bisa jadi Russell akan susah memetik 18 angka dari Verstappen hanya dalam 2 races. Tapi, seperti biasanya, apa saja bisa mendadak terjadi di balap F1. (r)