mobilinanews
Home »

F1 Australia 2020: Isu Konspirasi Seputar Dana dan Pembatalan Balapan

Jum'at, 13/03/2020 12:10 WIB
F1 Australia 2020: Isu Konspirasi Seputar Dana dan Pembatalan Balapan
Tanpa tim yang bertanding, namun belum juga pengumuman resmi. (Foto: racefans)

mobilinanews (Australia) - Fans F1 di Sirkuit Albert Park, Melbourne, sudah bubar dan pulang dengan menggerutu karena sudah antri berjam-jam.

Hebatnya, mereka tak demo dan merusak fasilitas umum. Tetap tertib. Sebaliknya dengan petinggi F1, langsung terkena isu tak sedap.

Saat antrian penonton, petugas sirkuit dengan pengeras suara umumkan pembatalan GP Australia. Hanya begitu tanpa penjelasan apa-apa.

Dan, hingga Jumat (13/3/2020) ini belum ada pengumuman resmi dari pihak FIA maupun Liberty Media sebagai pemilik hajatan F1.

Mengapa belum ada keputusan resmi? Padahal pembalap sudah pulang, sebagian tim juga menolak berlomba pada rapat tadi malam.

Di tengah situasi itu muncullah isu konspirasi yang bermula dari postingan di laman twitter dengan nama akun F1 in America@F1US. Isinya memuat klausul pembatalan serial balap F1 terkait dana penyelenggaraan (promoter fee).

Promotor F1 saat ini adalah Liberty Media, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat.

Mereka ini yang menerima setoran fee untuk gelar belapan, bayar biaya live TV, urus logistik dan sebagainya. Itu yang harus dibayarkan Australia GP sebagai tuan rumah.

Terkait pembatalan lomba karena faktor darurat (force majeur) disebutkan klausul jika pembatalan dilakukan sebelumj jadwal scrutineering maka penyelenggara lokal dibebaskan dari kewajiban membayar promoter fee.

Dengan kata lain, Liberty Media menunggu sampai sesi scrutineering (Kamis malam) itu berlalu untuk pembatalan resmi. Dengan demikian pihak tuan rumah wajib menyetor kewajibannya.

Itulah topik yang ditengarai jai perdebatan promotor dan penyelenggara lokal sehingga pengumuman resmi tertunda-tunda. FIA sebagai regulator pun terkesan diam saja.

Akibatnya muncul pertanyaan, apakah oknum FIA terlibat juga dalam teori konspirasi ini, sebagaimana dikutip dari tulisan Matt Gretton di laman gpblog.

Itu memang belum terbukti dan sifatnya baru analisa dan dugaan, namun sudah mendapat komentar beragam dari publik. Sebagian menyesalkan jika itu benar terjadi di tengah musibah kemanusiaan saat ini.

Terkait isu ini maka komentar Lewis Hamilton menjadi ada relevansinya.

Tidak seperti pembalap lainnya yang bergantung kepada keputusan tim atau kalimat klasik `saya percaya kepada FIA`, juara dunia bertahan itu dengan tegas mengaku kaget bisa berada di tengah ingar bingar F1 saat ini, di tengah situasi global yang mencekam.

"Cash is the king," katanya menyebut kata kunci bahwa uang adalah segalanya. (rnp)

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
vps.indonews.id