mobilinanews

Pasar Ekspor Industri Otomotif Masih Agresif Di Tengah Pandemi Covid-19

Jum'at, 24/04/2020 12:15 WIB
Pasar Ekspor Industri Otomotif Masih Agresif Di Tengah Pandemi Covid-19
Industri otomotif Tanah Air masih melakukan pengapalan kendaraan bermotor pada periode Januari sampai per tanggal 15 April 2020. (ist)

mobilinanews (Jakarta) – Sejumlah bidang industri di Indonesia masih menggeliat di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, salah satunya Industri Otomotif.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Republik Indonesia menyebut, beberapa sektor manufaktur masih agresif mendobrak pasar ekspor, meskipun di tengah kondisi sulit seperti ini (21/4/2020). 

Industri otomotif Tanah Air, pada periode Januari sampai per tanggal 15 April 2020, telah melakukan pengapalan kendaraan roda empat secara utuh atau CBU (Completely Built Up) sebanyak 87.879 unit. 

Sedangkan, untuk ekspor kendaraan roda dua, mencapai 215.347 unit. Peningkatan ekspor produk otomotif juga sesuai dengan data PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC). 

Data ini menunjukkan jumlah bongkar muat kendaraan CBU mencapai 29.622 unit pada Maret 2020, meningkat 18,40% dibandingkan Maret 2019 sekitar 25.019 unit.

“Selain itu, industri otomotif kita melakukan ekspor komponen untuk kendaraan roda empat, hingga April 2020 telah menembus 11.099.550 pieces,” jelas Menperin. 

Bahkan menurutnya, perusahaan-perusahaan komponen pesawat, kereta api dan alat berat, juga masih aktif melakukan ekspor.

Menteri Agus optimistis, Indonesia akan menjadi salah satu dari negara yang diprediksi mengalami recovery lebih cepat dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pascapandemi Covid-19. 

“Ini merupakan sebuah optimisme yang harus kita jaga,” tegasnya. Hal ini berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF).

Yang menyatakan Indonesia merupakan satu dari tiga negara di dunia yang diprediksi pertumbuhan ekonominya tetap positif pada tahun 2020, meski diterjang pandemi Covid-19. 

Dua negara lainnya adalah China dan India. Karena itu, momentum tersebut bisa menjadi modal bagi sektor industri Tanah Air untuk bersama-sama bangkit.

“Kita masih punya modal yang kuat. Artinya, kemungkinan kita bisa rebound cukup besar. Apalagi kita lihat bahwa kompetensi bangsa kita juga cukup besar,” yakin Menteri Agus. 

“Jadi sesungguhnya, apa yang akan terjadi dalam sektor manufaktur nanti setelah Covid-19 sangat tergantung dengan apa yang kita lakukan sekarang,” pungkasnya. (anto)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo