mobilinanews

F1 Austria 2020: Ganas di Seri Pembuka, Ini Kata Bottas Soal DAS

Minggu, 05/07/2020 23:56 WIB
F1 Austria 2020: Ganas di Seri Pembuka, Ini Kata Bottas Soal DAS
Valtteri Bottas (Finlandia/Mercedes) sementara memimpin klasemen pembalap 2020 dengan poin 25. (Foto: crash)

mobilinanews (Austria) - Mercedes jelas paling siap memasuki musim kompetisi 2020. Andai tak apes diganyang penalti, harusnya Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton finish 1-2 dan mendulang poin maksimum.

Lepas dari kontroversi penalti yang dua kali diterima Hamilton saat raceday Minggu (5/7/2020), kecepatan dan stabilitas besutan mereka memang tak tertandingi sejak babak latihan.

Di trek lurus maupun corner area, stabilitas Mercedes paling mantap.Jika tak terjadi banyak insiden yang mengharuskan safety car masuk lintasan, bukan mustahil Bottas unggul dengan catatan waktu 20 sampai 30 detik dari rivalnya di garis finish. 

Bahwa hasil akhir ia tercatat unggul hanya 2,7 detik atas Charles Leclerc di posisi kedua maka itu bukanlah hasil sesungguhnya.

Leclerc sendiri sukses menjadi runner up tak lain karena `hibah` dan musibah pembalap lain. Ia dapat jatah itu karena Hamilton yang harusnya di posisi kedua diganjal penalti 5 detik (penyebab benturan dengan mobil Alex Albon/Red Bull) sehingga berubah finish di urutan 4.

Sebelumnya pembalap tim tuan rumah, Max Verstappen (Red Bull), harus out dari balapan dalam posisi kedua karena masalah mesin.

Tak heran kalau Leclerc berucap posisi kedua ibarat juara karena sama sekali tak terduga.Terlebih karena performa mobil memang meragukan sejak awal.

Beda dengan Bottas. Sukses juara di seri pembuka ini ia yakini buah dari semangat dan disiplinnya mempersiapkan diri, plus pengembangan Mercedes yang matang.

Ia menampik kecurigaan beberapa pihak kalau besutannya membawa barang ilegal, yakni DAS (Dual Axis Steering) yang sudah heboh sejak diperkenalkan pada sesi tes pra-musim 2020.

FIA sendiri sudah memutuskan peranti stabilitas (di tikungan dan trek lurus) yang diatur dengan mendorong dan menarik batang kemudi itu tak menyalahi regulasi.

"Saya percaya kepada tim bahwa mereka sangat mengerti regulasi. Tak ada yang dilanggar dalam hal ini. Saya pun sama sekali tak ingin menggunakan mobil yang di dalamnya ada perangkat ilegal," tegas Bottas.

Ia sebut tak banyak keuntungan teknis yang mereka petik dari DAS kecuali kenyamanan berkendara, utamanya untuk meredam getaran saat melaju ke kecepatan maksimal di lintasan lurus.

"Tapi, setiap hal kecil bisa menjadi penting dalam olahraga ini. Saat beberapa hal kecil disatukan maka itu bisa menjadi sebuah hal yang besar," lanjutnya.

"Menjadi juara di F1 bukan hal yang mudah. Banyak faktor penentu. Hari ini saya mengeluarkan banyak peluru menjadi pemenang," tegas Bottas.

Ini kali pertama Mercedes menggunskan DAS dalam balapan resmi. Meski kembali diprotes Red Bull di GP Austria, FIA tetap bilang itu tak ilegal.

Ironisnya, saat sama FIA justru akan melarang penggunaannya pada 2021. Ini membuat tim macam Red Bull gamang untuk membangun sistem sama, terlebih karena kompetisi 2020 sangat pendek. 

Jika tetap gunakan DAS yang hasilnya tampak positif itu maka bisa dibayangkan seri kedua di trek sama pada 12 Juli mendatang pun hampir pasti akan jadi milik Mercedes. (rnp)

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo