Sim Rfactor 2, Kedalaman Kompleksitas Yang Disukai Max Verstappen!
mobilinanews (Jakarta) - Jelang seri 4 kejuaraan balap mobil virtual Honda Racing Simulator Championship (HRSC) di sirkuit Interlagos, Brazil, Sabtu (15/8/2020) malam nanti, beberapa pembalap seperti biasa melakukan latihan dengan intensitas lebih tinggi.
Seperti latihan yang diikuti para pentolan Sim Racer pada Rabu (12/7/2020) sore, posisi tiga besar diisi Jaka Siswoyo, Andika Rama Maulana dan Daffa Ardiansa.
Namun soal posisi tercepat dalam sesi latihan tersebut sangat dinamis dan bisa berubah setiap saat. Hanya saja untuk posisi top 5 sepertinya telah dikapling pembalap yang itu-itu saja.
Yang mau mobilinanews bahas kali ini terkait sim software yang dipakai pada HRSC yakni Rfactor 2 yang terbilang masih baru di Indonesia.
"Sebetulnya, tidak sama sekali baru sih. Tapi banyak pendatang baru, dan terbilang masih baru berkompetisi menggunakan sim software Rfactor 2. Beberapa masih kaget dengan kompleksitas yang diberikan sim software tersebut," ujar Harris Muhammad, principal HM Engineering dan admin utama HRSC.
"Nggak baru bagi saya dan beberapa senior dunia simracing di Indonesia. Cuma orang Indonesia kan biasanya cari yang mudah," lanjutnya.
Rfactor 2, tambah Harris Muhammad yang rajin menggelar event balap simulator bertitel international menerangkan sim tersebut jadi pilihan pembalap pro international. Simnya sangat kompleks.
Orang yang ingin latihan balapan serius tidak terlalu mementingkan "kualitas gambar", tetapi lebih ke kualitas kedalaman kompleksitas perhitungan fisika yang disimulasikan.
"Fitur-fiturnya juga lebih mempresentasikan dunia motorsport sesungguhnya. Lalu, seperti BMW Motorsports juga memakai Rfactor 2, FIA WEC, Max Verstappen, Jenson Button serta Fernando Alonso," ungkap Harris Muhammad.
Dan sekarang, Honda Prospect Motor juga memakai Rfactor 2. (bs)