Terra Charge Optimis Pimpin Mobilitas Berkelanjutan, Target Bangun 1.000 SPKLU di 2025

mobilinanews (Jakarta) – Terra Charge mengumumkan strategi ekspansi layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang akan dikembangkan di Indonesia, Selasa (20/9).
Sebagai penyedia layanan SPKLU terbesar di Jepang dengan lebih dari 8.000 stasiun pengisian yang terpasang di negara tersebut, mereka berencana akan membangun 1.000 unit SPKLU di berbagai daerah di Tanah Air pada tahun 2025.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan di Asia Tenggara, Terra menganggap Indonesia merupakan salah satu pasar utama untuk mendorong adopsi kendaraan listrik dan mempercepat mobilitas berkelanjutan.
Peluncuran resmi Terra Charge di Indonesia juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan PT PLN (Persero), yang menjadi pihak yang paling berkepentingan untuk percepatan elektrifikasi.
Perusahaan ini telah hadir di Indonesia sejak tahun lalu, dengan lebih dari 100 lokasi di berbagai properti, didukung oleh PT PLN (Persero).
Menariknya hanya dalam waktu 8 bulan, perusahaan ini tumbuh 5 kali lebih cepat dan menjadi salah satu dari tiga SPKLU terbesar di Indonesia, dengan stasiun-stasiun yang tersedia di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
CEO and Founder Terra Charge, Toru Tokushige menegaskan Terra Charge berencana untuk memasang lebih dari 1.000 stasiun pengisian tambahan di kota-kota besar di Indonesia menjelang akhir tahun 2025.
“Tujuan kami adalah menjadi SPKLU nomor 1 di Indonesia dengan menyediakan solusi pengisian daya canggih dan mendukung transisi negara menuju mobilitas listrik. Kami yakin dapat memberikan nilai tambah yang luar biasa kepada pelanggan kami dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan,” kata Toru Tokushige.
Dengan rekam jejak yang terbukti dalam memberikan solusi pengisian EV yang berkualitas tinggi dan andal, Terra Charge berkomitmen untuk mendukung target ambisius pemerintah Indonesia mencapai 2,5 juta pengguna EV pada tahun 2030.
Dengan membangun infrastruktur pengisian yang kuat, Terra Charge bertujuan untuk memenuhi permintaan EV yang terus meningkat dan berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan hijau.
Target Net Zerro Emission di Indonesia
Sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia, Terra Charge juga berkomitmen untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan dan mengurangi polusi udara.
Dengan berkontribusi pada pengurangan polusi udara sebesar 29% pada tahun 2030 dan membantu mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050, Terra Charge memainkan peran penting dalam komunitas lokal melalui investasi dalam infrastruktur dan promosi energi bersih.
"Pemerintah Indonesia sangat mendukung pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050," ujar Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Wahyudi Joko Santoso.
Mereka optimis dengan kehadiran para investor seperti Terra Charge, kita dapat mempercepat transisi menuju mobilitas listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Selanjutnya, Vice President Pengembangan dan Komersialisasi Produk Niaga PT PLN (Persero), Rudiana Nurhadian mengungkapkan kemitraan strategis dengan PLN telah menjadi kunci keberhasilan Terra Charge dalam memperluas jaringan SPKLU di Indonesia.
"Kami sangat mendukung inisiatif Terra Charge dalam mengembangkan infrastruktur pengisian kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menyediakan energi bersih dan mendukung transisi energi di Indonesia," tukas Rudiana Nurhadian.
Asal tahu saja, Terra Charge menawarkan layanan pelanggan 24/7, aplikasi mobile, dan pemeliharaan komprehensif. Melalui aplikasi mobile, Terra Charge memungkinkan konsumen untuk mencari lokasi pengisian, menggunakan pengisi daya, dan membayar pengisian.