F1 2024: Jadi Underdog di Singapura, Red Bull Racing Fokus Pada Keselamatan Max Verstappen
mobilinanews (Azerbaijan) - McLaren tampil superior di trek dalam Kota Baku, GP Azerbaijan. Pekan ini, race dalam kota berikutnya berlangsung di Singapura. Red Bull Racing (RBR) datang untuk sekadar menyelamatkan Max Verstappen di jalur kejuaraan dunia pembalap.
Sukses Oscar Piastri menjadi juara dan Lando Norris finish P4 di Azerbaijan cukup melengserkan RBR dari puncak klasemen kejuaraan dunia konstruktor. MCLaren kini unggul 20 angka.
Selisih yang kecil karena masih ada 7 balapan sisa musim ini. Tapi, Senior Advisor RBR Helmut Marko sudah menyebut tak lagi realistis buat RBR berebut juara konstruktor. Tak lain karena performa MCL38 besutan McLaren yang terus membaik.
Fakta di Azerbaijan, McLaren kini tercepat di trek lurus dan paling mumpuni di zona DRS yang sebelumnya didominasi RB20.
Di sisi lain, ini kali ke-7 beruntun Verstappen gagal meraih juara. Ini juga kali kesekian Sergio Perez gagal merebut poin penting karena tubrukan dengan Carlos Sainz (Ferrari).
Sesungguhnya RBR sudah memodifikasi floor dan perangkat aero RB20 ke Baku, tapi hasilnya belum seperti harapan. Karena itu program lanjutan yang tadinya disiapkan ke GP Singapura pun berubah. Tentu saja bakal hasilnya masih tanda tanya sampai terlihat pada sesi latihan Jumat (20/9) ini.
Yang turut berubah adalah semangat perburuan RBR. Marko menyebut tak lagi realistis memburu gelar konstruktor pada saat ini dan fokus hanya untuk menyelamatkan Verstappen di kejuaraan dunia pembalap.
"Gelar konstruktor sudah hilang. Sekarang kami harus benar-benar menjaga agar tidak juga kehilangan gelar pembalap," katanya.
Menurut pria 81 tahun itu yang dikenal sebagai salah satu ahli strategi di kancah F1, pihaknya harus menyelamatkan gelar pembalap meskipun saat ini Verstappen masih unggul 59 poin dari Norris di urutan kedua. Pasalnya, banyak hal tak terduga yang bisa terjadi di 7 race sisa tahun ini. Karena itu sangat penting untuk menjaga poin keunggulan Verstappen berada di zona aman hingga akhir musim.
Ya, tak lagi ngotot memburu gelar konstruktor tampaknya memang realistis buat RBR. Pertama karena sejauh ini hanya Verstappen yang berjuang sendirian mendulang poin. Tim berjalan hanya dengan satu kaki karena Perez tak menyumbang poin signifikan untuk tim.
Selain itu, setelah ditumbangkan McLaren, kini RBR pun menghadapi ancaman nyata Ferrari yang berada di peringkat 3 kejuaraan konstruktor dengan total poin 425. Hanya berjarak 31 angka dengan RBR. Dan, seperti halnya McLaren, Ferrari pun diprediksi bakal kuat di trek dalam kota Singapura nanti. Sebaliknya dengan RBR, kali ini statusnya underdog dibandingkan McLaren dan Ferrari.
Jika merujuk pada pernyataan Marko, RBR tampaknya akan ikhlas jika dikalahkan Ferrari pula di kejuaraan dunia konstruktor, asalkan Verstappen sukses pertahankan gelar tahun ini. (rn)