mobilinanews (Bahrain) - Petinggi tim Red Bull Racing (RBR) tengah gelisah. Khususnya Senior Advisor Helmut Marko yang membina Max Verstappen dari level yunior hingga meraih 4 gelar dunia.
Pria Austria berusia 81 tahun itu secara terbuka menyatakan khawatir Verstappen akan tinggalkan RBR sebelum kontrak berakhir pada 2028.
"Satu-satunya jalan untuk mempertahankannya adalah menyiapkan mobil yang bisa membuatnya menang kembali," tegasnya.
Sudah dua kali Marko menegaskan hal itu. Pertama usai GP China dan terbaru usai GP Bahrain lalu.
"Tim harus bereaksi. Harus secepatnya," ucap Marko sembari menyebut beberapa area teknis yang harus dipermak di RB21 sesuai keluhan Verstappen selama ini seperti mobil yang kurang keseimbangan, masalah oversteer, traksi dan daya cengkeram ban dan beberapa detil lainnya.
Hal senada dikemukakan Team Principal RBR Christian Horner. Ia bilang Verstappen hanya akan bertahan jika tim mampu menyediakan mobil seperti harapannya.
Dan, atas saran Marko dan perintah Horner, maka tim teknis RBR di bawah komando Direktur Teknik Pierre Wache segera bekerja keras di markas Milton Keynes. RB21 harus berubah dan untuk itu disiapkan pengembangan besar-besaran ke seri GP Emilia Romagna di Italia pada 16-18 Mei mendatang.
Tentu saja RBR berjudi dengan rencana itu, soal berhasil atau tidak. Atau setidaknya ada perubahan signifikan buat Verstappen mengejar kecepatan McLaren yang sejauh ini dominan di awal musim 2025.
Rencana pengembangan itu pun langsung ditanggapi eks pembalap F1 Ralf Schumacher yang kini jadi pengamat.
"Jika hasil di Emilia Romagna tak seperti harapan, maka saya yakin Max akan siap meninggalkan Red Bull," komentar adik legenda F1 Michael Schumacher itu. (r)