mobilinanews (Italia) - Bagi Farrell Gobel, bisa mengikuti Rok Cup International Final 2018 di sirkuit South Garda, Lonato, Italia, 10-13 Oktober lalu adalah pengalaman luar biasa.
Dicky Gobel, sang ayah yang mendampingi selama di Italia mengungkapkan kalau ingin bisa bertengger di papan atas, perlu banyak latihan dan penyesuaian di trek minimal 2-3 minggu sebelumnya. Serta persiapan fisik yang prima dan tentunya dukungan tim yang kuat
Tak cukup di situ, langkah berikutnya adalah menyewa mesin tuner tim papan atas, walaupun sebenarnya mesin yang disediakan panitia secara gratis sudah ada, tetapi bisa dipastikan tidak akan sanggup menyaingi mesin tuner.
Menurut Dicky, tarifnya bervariatif. Kalau lagi beruntung kita akan dapat mesin tuner yang bagus.
Meski tiba di Lonato dua hari menjelang QTT dan dengan porsi latihan yang sangat singkat, pelajar kelas 3 SMP di Sekolah Bogor Raya itu mampu mencetak waktu lumayan bagus 51.443 detik di sesi heat terakhir, atau terpaut 1 detik dengan pemenangnya yang mencatat waktu 50.486 detik.
"Saya cukup puas dengan hasil yang dicapai Farrell di Italia karena sejak awal target kita hanya untuk tambah pengalaman," ungkap Dicky.
Makanya, dengan kesempatan latihan yang sangat-sangat terbatas, 4 sesi masing-masing 10 menit di hari Selasa dan Rabu, serta larangan gaspol karena mesin baru dan performance mesin yang tidak maksimal di mana sebelumnya Farrell hanya bisa mencapai waktu 54-53 detik.
Masalah mesin ini sudah dianalisa oleh tim mekanik Intrepid dan sudah dikomplain secara resmi ke panitia.
"Akan tetapi komplain tim tidak diterima dan akhirnya setelah dibantu tangan dingin Mr. Rolland Chong jagoan mesin Intrepid, Alhamdulillah Farrell bisa mencapai best time 51.4 detik," terang Dicky.
"Intinya, Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim Intrepid dan tim P-Five serta pihak-pihak yang sudah mensupport Farrell. Next time jika mendapat kesempatan lagi ke South Garda, Insyaallah kita akan lebih siap," pungkas Dicky.(bs)