mobilinanews (Jakarta) - Kendaraan listrik berukuran mini ataupun yang biasa disebut personal electric scooter cepat atau lambat akan menjadi lifstyle karena memang semakin dibutuhkan untuk menunjang mobilitas masa depan.
SVI Group, sebagai distributor kendaraan electric merek Segway Ninebot mengungkapkan fakta dan data kalau pengguna Segway Ninebot terus meningkat pesat.
"Produk ini masuknya ke segmen lifestyle. Kalau di Amerika ini jadi pilihan transportasi terakhir. Misal mereka turun dari MRT atau LRT terus lanjut pakai Segway Ninebot menuju kantor ataupun rumah. Di Indonesia pun sudah demikian. Sudah banyak orang yang memakai produk ini," kata Setiawan Winarto, CEO SVI Group, Jumat (10/5) di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Setiawan menambahkan tahun lalu, lebih dari 100o unit model Segway Ninebot telah terjual. Ia berharap tahun ini bisa naik dua atau tiga kali lipat. "Kita bisa lihat komunitasnya di Jakarta sudah jalan kok. Begitupun di BSD ada yang namanya Grab Wheel, itu kan jenis Segway," sambungnya.
Lalu jika penggunanya semakin banyak, bagaimana dengan regulasi dari pemerintah nantinya? Pihak SVI nyatanya tidak terlalu memusingkan soal regulasi, karena peruntukkan di jalanan tidak jauh berbeda dengan sepeda biasa.
"Ini nggak bisa dihidari. Ini masa depan, karena di Singapura udah jalan. Kita (Indonesia) memang telat tapi ini akan hapening. Untuk ridingnya kan bisa di pinggir jalan. Selama sepeda bisa, maka ini bisa. Kan kalau sepeda bisa ya kendaraan ini harusnya juga bisa," beber Setiawan.
Segway Ninebot menghadirkan beberapa varian yang berbeda. Rata-rata model Segway Ninebot hanya butuh waktu pengecasan 2-3 jam untuk baterai terisi penuh. Spesifikasi produk juga beragam ada yang mampu menempuh jarak 25 km ada juga model scooter yang bisa jalan sejauh 45 km.
Beberapa model yang saat ini sudah bisa didapatkan konsumen antara lain Kickscooter ES2, Kickscooter ES4, Drift W1, S Pro, dan Gokart Kit dengan range harga mulai dari Rp 8 jutaan hingga Rp 12 jutaan. (adr)