mobilinanews (Rusia) - Komunikasi radio tim Ferrari yang njlimet sepanjang 24 lap awal di GP Rusia, rupanya lebih menarik perhatian fans F1 di jagat raya media sosial.
Charles Leclerc mendapat simpati karena pole sitter miliknya gagal membuahkan juara. Sebaliknya, Sebastian Vettel malah dicurigai melakukan sesuatu yang membuat mobilnya kehilangan tenaga.
"Siapa tahu ia sengaja memencet tombol yang salah," kata seorang fans, entah bercanda atau serius.
Menurut Leclerc, tim sudah menyusun strategi di awal balapan dan disepakati bersama. Di garis start, ia akan memberikan slipstream kepada Vettel.
Itu sebabnya Vettel dari grid 3 tak bermanuver kemana-mana selain menempel di buntut mobil Leclerc begitu lampu start bernyala.
Tujuannya adalah mencegah Lewis Hamilton yang start dari sebelah Leclerc mengambil alih posisi terdepan, sekaligus kesempatan Vettel mengambil alih posisi kedua dari Hamilton.
"Tujuannya agar kami dalam posisi 1 - 2 saat memasuki tikungan 1 dan 2 selepas trek lururs. Itu tercapai, tapi setelah itu saya tak tahu," ucap Leclerc yang belajar dari kasus GP Singapura kini tak mengumbar kemarahan agar harmonisasi tim terjaga.
Strategi demikian memang rencana tim. Tapi, Vettel kemudian bukannya terus menempel di buntut mobil Leclrec, tapi justru menyalip rekan yuniornya itu.
Seterusnya makin gaspol membuat gap mereka semakin jauh, sementara Leclerc harus sibuk bertahan dari gempuran Lewis Hamilton.
Tim beberapa kali membicarakan pengembalian posisi terdepan kepada Leclerc. Tapi, Vettel menolak membuka ruang. Bukannya kendurkan kecepatannya, malah minta Leclerc yang mendekat.
Direktur Sport Ferrari Laurent Mekies pun akhirnya ikut campur dalam komunikasi radio tim Leclrec dan Vettel.
Mekies merasa riskan melakukan pertukaran posisi di lintasan karena jarak Hamilton dengan Leclerc sangat dekat.
Dan, akhirnya, pertukaran posisi itu dilakukan lewat pitstop dengan memanggil Leclerc lebih dulu ke pitlane. Satu putaran berikutnya Vettel masuk, namun diatur agar posisinya di belakang Leclerc Sejurus kemudian, Vettel mengaku mesinnya bermasalah.
Tim lantas memberi perintah, "Hentikan mobil, sekarang juga!"
Vettel menjawab, "Apakah ini serius?" dan dilanjutkan dengan kalimat marah, "Ambil tuh mesin V12 fu**ing!"
Hasil akhirnya, finish 1-2 yang tadinya dirancang Ferrari berbuah sebaliknya. SF90 yang diparkirkan Vettel di sisi lintasan mengundang Virtual Safety Car (VSC) yang sukses dimanfaatkan Mercedes untuk mengambil alih posisi terdepan.
Kalimat Vettel terakhir itu dikabarkan bikin panas situasi internal Ferrari. Tak ingin memperkeruh suasana, Leclerc pun berkomentar bijak.
"Paling tidak kami masih berada di podium, meskipun disayangkan tanpa mobil satunya. Mercedes memang sangat cepat di balapan ini, jauh lebih cepat dibandingkan saat kualifikasi," katanya.
Belakangan Vettel juga beri keterangan. Katanya ia sudah bikin kesepakatan dengan Leclerc sebelum balapan, tanpa menyebut kesepakatan seperti apa.
Ia bahkan mengaku tak paham apa yang kemudian terjadi.
"Saya pikir sangat jelas apa yang saya bicarakan dengan Charles sebelumnya. Barangkali ada yang terlupakan oleh saya. Menyedihkan memang, kami ingin finish 1-2 tapi tidak terjadi," katanya. (rnp)