mobilinanews (Jepang) - Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn yang tengah menjalani proses peradilan di Jepang berhasil melarikan diri ke kampung halamannya di Beirut, Lebanon.
Namun demikian, dilansir dari reuters, Ghosn menegaskan kalau dirinya tidak melarikan diri, hanya saja ia memang berniat pergi dari Jepang karena merasa sistem peradilan di Jepang curang dan tidak menjunjung hak asasi manusia.
"Saya sekarang berada di Lebanon dan tidak akan lagi disandera oleh sistem peradilan Jepang yang curang di mana kesalahan berdasarkan dugaan, diskriminasi merajalela, dan hak asasi manusia ditolak," kata Ghosn.
Pria berusia 65 tahun ini menambahkan bahwa selama menjadi tahanan di Jepang ia mendapatkan ketidakadilan dan bahkan tidak bisa berkomunikasi dengan media massa.
"Saya tidak melarikan diri dari keadilan, saya lolos dari ketidakadilan dan penganiayaan politik. Sekarang saya akhirnya dapat berkomunikasi secara bebas dengan media, dan berharap untuk memulainya pekan depan," lanjutnya.
Meski demikian, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa seorang tokoh otomotif besar yang pernah ditahan dan dibebaskan dengan jaminan, serta pengawasan ketat, bisa meninggalkan Jepang? (adr)