mobilinanews (Italia) - Beberapa hari lagi, tepatnya 23 Januari 2020, Ducati akan me-launching besutannya untuk kompetisi MotoGP 2020.
Ini yang diharapkan Andrea Dovizioso untuk Desmosedici GP20 agar tak lagi sekadar runner up di akhir musim.
Tiga musim berturut Dovi menjadi runner up MotoGP di bawah Marc Marquez. Tapi, itu diraih bukan karena kemampuannya bersaing dengan Marquez, lebih karena ia hanya lebih baik dari pembalap lainnya.
Dovi sendiri akui sama sekali tak kompetitif dibandingkan juara dunia milik Honda itu.
Data 2019 bisa jadi gambaran betapa Desmo milik Dovi sama sekali tak imbang melawan RC213V besutan Marquez.
Marquez meraup total poin 420 sedangkan Dovi hanya 269 atau selisih 151 angka. Itu hasil Marquez meraih 12 kemenangan, sedangkan Dovi hanya 2 kali menang. Ditambah satu kemenangan Danilo Petrucci maka total kemenangan Ducati pada 2019 hanya 3.
Padahal pada musim 2018 mereka bisa bawa pulang 7 kemenangan.
Menurut Dovi, itu tak lain karena Honda makin berkembang sementara Ducati masih berkutat dengan penyakit lamanya.
Sebelumnya Ducati unggul dalam hal power, top speed dan area pengereman keras. Belakangan, Marquez sudah lebih maju dan bersaing di semua sektor itu.
"Sementara di area dalam tikungan kami tetap lemah, dan menjadi kelemahan utama selama ini. Selama 6 tahun berturut kami terbelit problem sama," ucap Dovi yang merasa banyak rugi catatan waktu di dalam tikungan dan berharap penyakit tahunan itu bisa sembuh pada motor 2020-nya.
Petinggi Ducati macam Direktur Sport Paolo Ciabatti dan Technical Chief Luigi Dall`Igna mengamini analisa Dovi, bahwa laju di dalam tikungan memang kelemahan Ducati selama ini.
Untuk 2020, kata mereka, area itulah yang mendapat porsi pengembangan utama.
Menarik menunggu apakah itu sudah sembuh atau belum. pembuktiannya bukan pada saat launching 23 Januari nanti, tapi pada tes pra musim di Sepang, Malaysia, 7 Februari. (rnp)