motorinanews (Jakarta) - Awal tahun ini Harley-Davidson secara mengejutkan mengambil langkah menyusul merek otomotif Amerika Serikat lainnya, Ford untuk cabut dari Indonesia dengan menutup Mabua Harley-Davidson sebagai main dealernya di Indonesia.
Tidak menunggu waktu lama, bendera merek motor gede paling kesohor ini hadir kembali. Kali ini di bawah kendali Nusantara Group yang baru saja meresmikan authorized dealer Harley Davidson pertama di Jakarta pasca penutupan Mabua.
Apa alasan Nusantara Group berani membangkitkan kembali merek ini dari kubur? Joe Ferry selaku President Director Nusantara Harley Davidson of Jakarta membeberkan alasannya.
"Di otomotif ini kita selalu berorientasi kepada costumer oriented. Kita tahu populasi Harley di Indonesia kan besar, lebih dari 6.000 unit. Itu yang kita tahu, belum lagi yang tidak ketahui. Berarti potensial bisnisnya juga masih besar," sebutnya di Jakarta,Kamis (8/12).
Ini menjadi sebuah peluang bisnis yang disebut Joe sangat menjanjikan. Sehingga Nusantara merasa perlu untuk menggarapnya secara lebih baik dibanding yang sebelumnya.
"Kita tidak hanya lihat satu sisi penjualan motornya saja, tapi aftersales dan merchandise, part serta aksesoris juga tetap ada," tambahnya.
Tetapi bila diperhatikan, layanan ini sama saja dengan apa yang ditawarkan Mabua kala masih berkibar di Indonesia. Lalu apa yang membedakan?
"Sekarang sistemnya dealership, bukan sistem distributorship lagi. Perbedaannya ada di soal tanggung jawab. Kalau dealership tanggung jawab tidak terletak pada dealer, tapi langsung di ATPM, pemegang mereknya sendiri. Jadi fungsi dealer lebih ke arah customernya. Kita tidak ngurusin lagi soal importasi," jelas Joe Ferry.
Menghadapi persaingan moge yang saat ini kian ketat, strategi seperti apa yang diterapkan?
"Nusantara baru saja masuk di pasar kendaraan roda dua segmen moge. Saya belum melihat persaingan itu dengan sangat jelas. Kita akan coba jalanin dulu dalam setahun ke depan. Setelah itu baru kita bisa tentukan strateginya. Yang pasti kita fokus tehadap 4 hal dulu : parts, aksesoris, service dan merchandise. Itu dulu aja konsen kita."
Namun Nusantara Harley Davidson of Jakarta mengaku punya satu strategi jitu dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia, selektif dalam pemilihan produk yang bakal dijual.
"Kita berusaha sebisa mungkin memasukkan produk baru dengan model Limited edition, yang unik-unik atau yang susah didapatkan. Toh tax-nya kan juga sama saja, tetap saja harganya akan tinggi. Tapi saya percaya pembeli-pembeli yang ada ke depannya adalah yang mengkhususkan untuk memiliki kendaraan unik," pungkasnya.
Wuih, strateginya keren tuh Pak Joe. Semoga lancar jaya ya…(Zie)