mobilinanews (Ciater) – Dinilai rapi menggelar event, tak meleset jadwalnya, serta telah memberi kontribusi kepada PP IMI, Eshark Motorsport dipilih sebagai promotor nasional terbaik pada 2016.
Penghargaan itu tentu saja membuat terkejut komunitas gokart. Eris Mahpud yang bersama komunitas gokart berada di table paling belakang hampir tak percaya ketika disebutkan Eshark Motorsport sebagai pronas terbaik. Apalagi langsung Sadikin Aksa ketum PP IMI yang langsung menyerahkan trofinya.
Eris pun tak mau sendiri ke panggung. Namun para pegokart yang juga mendapatkan award dipanggil ke depan. “Terima kasih atas penghargaan ini, akan lebih memacu kami untuk menggelar event gokart lebih baik lagi,” ujar Eris Mahpud, dedengkot Eshark Motorsport.
Menurut Eris, secara legalitas yang berhak mendapatkan penghargaan adalah TKM Kosmic Racing namun eventnya Eshark.
Apa yang membuat Eshark Motorsport menjadi yang terbaik? Menurut Jeffrey JP, sekretaris jenderal PP IMI karena dinilai rajin menggelar event kejurnas, internasional, laporan keuangan per 3 bulan bagus dan sudah memberi kontribusi kepada PP IMI.
“Kami menggratiskan pronas menggelar event. Namun kalau keuangannya sehat dan bisnisnya bagus, perlu berkontribusi kepada PP IMI. Hanya 20 persen saja sih, seperti yang dilakukan Eshark Motorsport,” sebut Jeffrey.
Awalnya, Eshark mulai menjadi penyelenggara gokart berstatus club race tahun 2013 (Eshark Karting Cup). Lalu pada 2014 mulai berstatus Kejurnas dilanjut pada 2015. Pada 2016 berstatus Kejurnas dan Asia Zone.
Pencetus Eshark Motorsport menjadi promotor Kejurnas adalah almarhum Nicky Tjonadi dan Yongliek Santoso. Dengan ketua pelaksana harian adalah Ade Widya Satyaningtyas dan maintainance engine Riadi Purnama.
Untuk soal pendanaan, bantuan dan support dari mayoritas komunitas gokart – tidak ada sponsor profesional.
“Konsep Eshark menggelar event gokart di Indonesia lebih fair dari segi mesin, lebih fair dari kekuatan finansial tim serta lebih efisien biaya untuk komunitas. Karena itu lebih simple supaya efisian waktu, tenaga dan biaya,” pungkas Eris.
Ganjaran yang layak untuk sebuah kerja profesional ya kang Eris. (budsan)