mobilinanews (Bandung) – Setelah 2 kandidat mengambil formulir yakni Rio Teguh dan Daniel Muttaqien, giliran H Fachrul Sarman melakukan hal sama pada Senin (19/12) ke sekretariat Pengprov IMI Jl Setrasari Bandung.
Fachrul didampingi para tim suksesnya diantaranya Adhit S dan rekannya sesama offroader Freddy Soemitro yang mantan pengurus PP IMI di eranya Pak Nanan Soekarna.
Pria yang juga rajin menggelar event balap dengan bendera Cakra Racing Project memang memiliki obsesi ingin melakukan perubahan dan memajukan kegiatan otomotif Jawa Barat meliputi motorsport, wisata dan hobi.
Maka itu dengan segala kerendahan hati, meminta klub-klub yang ada di Jawa Barat yang menginginkan perubahan untuk mendukung langkahnya menuju IMI Jawa Barat 1 yang Musprov yang akan dilangsungkan pada 29 Desember 2016 di Graha Siliwangi Bandung.
“Di waktu yang sangat mepet ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang luar biasa melelahkan, tapi tergantung niat juga. Jika seorang pelaku balapan tulen dan mengerti keinginan klub-klub tentu hal ini menjadi suatu amanah untuk dilakukan bersama-sama menjelang Musprov,” ujar Fachrul usai mengambil formulir.
Dengan 3 kandidat yang diprediksi memiliki kekuatan pendukung yang relatif berimbang, memang tidak mudah untuk memastikan siapa yang paling kuat. Itu pun diakui oleh Fachrul yang seorang arsitek, pengusaha properti dan offroader aktif ini.
“Menang dan kalah tentu menjadi ketentuan dari Allah SWT. Namun demokrasi yang bersih dan fair harus ditempatkan di atas segala aturan dalam Musprov nanti. Yang jelas, kami senantiasa berikhtiar agar otomotif di Jabar makin berkibar,” sambung Fachrul yang setelah mengambil formulir kembali melakukan aktifitas pekerjaan seperti biasa.
Setelah ambil formulir, baik Rio, Daniel maupun Fachrul harus mengembalikan tentunya setelah diisi pada Rabu, 21 Desember pada sore hari. Kemudian akan diverifikasi oleh panitia pelaksana Musprov dan steering committe.
Mampukah 3 kandidat memenuhi syarat minimal dukungan klub agar bisa melaku sebagai bakal calon Ketum IMI Jabar? Kita tunggu saja. (budsan)