mobilinanews (Jakarta) – Enam hari sudah pebalap legendaris Teuku Aswin Bahar berpulang. Banyak cerita inspiratif dari pebalap serbabisa yang juga kreator safety driving Indonesia itu.
Bagi Alvin Bahar, putra ketiga almarhum, sangat terkesan dengan ayahnya. “Banyak sekali teladan dari bokap yang sangat membekas dan membuat saya bisa bertahan lama sebagai pebalap mobil papan atas Indonesia,” ujar Alvin kepada mobilinanews.
Teladan itu menurut Alvin lebih banyak ke disiplin, psikologi dan mental balap. “Kalau technical kan berkembang terus sesuai zaman. Jadi bokap kasih panduan basicnya supaya nggak berkembang ke arah yang salah,” ungkap juara nasional balap mobil 6 kali ini.
Dan menurut Alvin, yang dirasain banget hingga sekarang ketika orang/calon pebalap bisa belajar driving dan setting dari internet atau play station.
“Mereka nggak dapat ilmu yang gue dapat dari bokap, ilmu yang bikin kita bisa selalu 100 persen di setiap situasi dan kondisi,” tutur komandan tim Honda Racing Indonesia itu.
Secara keseharian, lanjut Alvin, sang ayah suka ceplas ceplos tapi hatinya baik. Nggak pernah punya pikiran atau niat jahat ke orang sedikit pun.
“Bokap selalu all out untuk urusan balap. Tapi low profile mungkin karena dia pede banget dengan diri sendiri karena kemampuan yang dimiliki. Lalu bokap senang bantu siapa saja dan nggak takut kasih semua ilmunya. Gak kayak gue hehe,” sambung Alvin.
Saat mau meninggal, Alvin tidak memiliki firasat apapun. “Dan satu itu yang gue sesalin juga, pas bokap menghembuskan nafas terakhir, gue pas nggak di sampingnya,” cerita pria kalem ini.
Saat itu Alvin sama Farah, kakak tertuanya, baru jalan mau menjemput dokter. Terus ditelpon sama suster supaya cepat balik karena sang ayah makin susah nafasnya. “Pas kami balik, bokap udah nggak nafas,” sesal Alvin.
Menurut Alvin, maestro balap dan pioner safety driving Indonesia itu meninggal karena infeksi pernafasan, nggak ada penyakit lainnya.
“Memang kondisi drop sejak terkena stroke ringan di 2014. Tapi nggak rajin berobat untuk recovery. Terus tambah drop sejak kakak gue, Tissa Bahar meninggal dunia September tahun lalu,” pungkas Alvin.
Yang tabah ya sob, dunia balap akan mengenang prestasi, attitude bagus dan teladan balap om Aswin Bahar. (budsan)